Jaminan Domisili Bakal Diterapkan Lagi, Antisipasi Lonjakan Penduduk di Balikpapan

Jaminan Domisili Bakal Diterapkan Lagi, Antisipasi Lonjakan Penduduk di Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan pada masa kepemimpinan Wali Kota Imdaad Hamid pernah menerapkan kebijakan kependudukan. Kebijakan tersebut berupa jaminan domisili bagi para pendatang.

Bukan tanpa sebab, kebijakan yang sebenarnya telah dicabut itu bertujuan untuk mengendalikan lonjakan warga pendatang. Balikpapan sebagai kota jasa, industri dan perdagangan membuat orang luar daerah berlomba-lomba untuk mengadu nasib.

Namun kini, Pemkot Balikpapan akan kembali menerapkan syarat jaminan domisili bagi pendatang. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan penduduk sehubungan dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Artinya, ketika ingin masuk ke Kota Balikpapan, harus memiliki jaminan baik dari perusahaan maupun domisili,” kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, Kamis (25/4/2024).

Jaminan domisili itu berupa uang tunai yang dititipkan sementara kepada Pemkot Balikpapan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditunjuk. Uang jaminan akan dikembalikan sebagai biaya kembali ke daerah asal apabila pendatang tidak mendapatkan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

Pengembalian uang jaminan juga berlaku ketika pendatang telah mendapatkan pekerjaan. Tentunya harus melapor ke instansi atau dinas terkait yang ditunjuk oleh Pemkot Balikpapan.

Nominalnya belum diputuskan karena harus dibuat payung hukum atau peraturan terlebih dahulu.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud. (Istimewa)

“Namun jika tidak ada pekerjaan, (uang jaminan) dapat digunakan untuk kembali ke daerah asalnya,” jelas Rahmad Mas’ud.

Pemkot memang telah memperkirakan jumlah penduduk di Balikpapan akan terus bertumbuh, bahkan bisa melonjak signifikan ketika IKN telah difungsikan. Diketahui, pemerintah pusat merencanakan IKN beroperask efektif pada Agustus 2024 mendatang.

“Langkah ini dilakukan untuk menghindari lonjakan penduduk yang tidak terkendali,” tambahnya.

Rahmad menyatakan bahwa Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN harus mempersiapkan diri, termasuk dalam upaya menghadapi peningkatan jumlah penduduk. Rencana syarat jaminan domisili pun telah disampaikan ke Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat.

“Sudah beberapa kali kami komunikasikan,” ucapnya.

Selain mengenai syarat jaminan domisili, Pemkot juga meminta perhatian Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat mengenai peningkatan infrastruktur berupa pelebaran badan jalan.

“Memang sebagian besar jalan di Balikpapan berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi, tapi upaya perbaikan jalan juga telah dilakukan oleh Pemkot,” pungkas Rahmad Mas’ud. (bro2)

Alwi Al Qadri Gelar Halalbihalal, Siap Menjadi Ketua KKMSB

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Alwi Al Qadri menggelar halalbihalal, Kamis (25/4/2024). Silaturahmi di bulan Syawal 1445 Hijriah ini dihadiri tim sukses dan para pengurus Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMB).

Alwi Al Qadri diketahui mendapatkan lebih dari 10 ribu suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) untuk DPRD Balikpapan pada 14 Februari 2024 lalu.

“Alhamdulillah, saya dan keluarga mengadakan halalbihalal buat tim sukses. Saya pribadi mengucapkan terima kasih karena kembali dipercaya untuk menjadi anggota DPRD Balikpapan,” kata Alwi Al Qadri.

Dirinya juga mempersiapkan diri untuk menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) KKMSB di Kota Balikpapan. Diketahui pimpinan dari paguyuban ini adalah Rahmad Mas’ud yang juga menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan.

“Tetapi karena kesibukan beliau (Rahmad Mas’ud), sehingga mendelegasikan kepada saya untuk menjadi calon ketua,” ungkapnya.

Alwi Al Qadri menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi Ketua BPC KKMSB Kota Balikpapan. (BerandaPost.com)

Alwi yang juga tokoh politik dari Partai Golkar ini mengaku siap mewakafkan dirinya untuk menjadi Ketua KKMSB. Pemilihan pun segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Pada dasarnya saya siap. Mungkin saya satu-satunya kandidat ketua,” ucapnya menegaskan.

KKMSB, lanjut Alwi, akan memperkuat perananannya dalam mendukung pembangunan di Madinatul Iman (julukan Balikpapan).

“Tentunya kami mendukung pembangunan di Balikpapan lewat berbagai kegiatan, termasuk pariwisata seperti Festival Sandeq dan kegiatan lain yang positif,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Festival Sandeq pernah digelar di Kota Balikpapan pada 2022 lalu. Berlokasi Pantai Manggar.

Kala itu, rombongan pesandeq berangkat mengarungi Selat Makassar yang dimulai dari Pulau Ambo pada 5 September dan tiba di Pantai Manggar pada 7 September 2022. (bro2)

Peta Jalan Pendidikan di IKN, Suwito: Misi Mewujudkan Kota Dunia Untuk Semua

BERANDAPOST.COM, PENAJAM- Direktur Pelayanan Dasar Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Suwito menyebutkan, peta jalan pendidikan Ibu Kota Nusantara (IKN) kini dalam proses penyusunan.

“Digadang – gadang kelak mengantarkan IKN dalam mewujudkan visi sebagai kota dunia,” katanya, Kamis (25/4/2024).

Selain untuk mewujudkan capaian misi IKN sebagai kota dunia untuk semua. Peta jalan pendidikan juga berfungsi mengarahkan pengembangan pelayanan pendidikan di IKN. Sebagaimana amanat Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2023, tentang perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Menyatakan bahwa pembangunan IKN untuk mewujudkan visi IKN sebagai kota dunia untuk semua. Tentu, pencapaian visi pembangunan IKN harus didukung dengan penyediaan pelayanan pendidikan yang berkualitas di IKN.
“Pelayanan pendidikan yang dapat menjadi rujukan siswa Nasional dan Internasional untuk menempuh pendidikan di IKN dan pelayanan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkelas Internasional,” sebutnya.

Dalam penyusunannya, Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, melakukan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Serta bekerjasama juga dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Balai Guru Penggerak (BGP) Kaltim, Tanoto Foundation dan Tim Inovasi.

“Saat ini mereka yang terdiri dari pakar dan praktisi pendidikan di Indonesia, sedang menyusun peta jalan pendidikan yang berfungsi untuk mengarahkan pengembangan pelayanan pendidikan di IKN sejak saat ini hingga tahun 2045 mendatang,” ujarnya.

Dalam peta tersebut, berisikan pentahapan pengembangan dan pembangunan pendidikan IKN. Mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang. Kegiatan dari para pakar dan praktisi pendidikan dari lembaga tersebut telah dilaksanakan selama tiga hari. Mulai Senin – Rabu belum lama ini.

“Yakni berupa kegiatan field study ke beberapa sekolah di Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lalu Kecamatan Samboja dan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),” ucapnya.

Adapun tujuan dari kegiatan ini berguna untuk melakukan observasi proses pembelajaran secara langsung di sekolah dan melakukan interview untuk mendapatkan data dari kepala sekolah, guru dan masyarakat.

“Hasil field study itu telah kami peroleh dan digunakan untuk mempertajam analisis penyusunan peta jalan pendidikan IKN,” urainya.

Sementara itu, peta jalan pendidikan itu prinsip dasarnya adalah sekolah di IKN yang menerapkan personalized curriculum yang padat dan luwes.

“Jadi ada materi wajib untuk semua peserta didik ada materi pilihan sesuai bakat dan minatnya,” katanya.

Kemudian, untuk dapat menentukan materi pilihan yang cocok, peserta didik dibimbing untuk mengenali potensi diri, kelebihan, dan kelemahannya (self-awareness). Dalam proses pembelajaran, diarahkan untuk menumbuhkan growth mindset. Sehingga rasa percaya diri peserta didik akan tumbuh.

“Dengan rasa percaya diri tinggi dan mempelajari materi yang disenangi, akan terjadi self-directed learning, yaitu peserta didik belajar bukan karena disuruh tetapi karena keinginan sendiri dan dia yakin akan dapat menguasainya,” imbuhnya.

Dengan demikian lifelong learning telah tumbuh sejak dini dan itu akan menjadi bekal untuk mengembangkan kapabilitas. Proses pembelajaran juga didukung dengan pemanfaatan teknologi digital.

“Hal ini untuk membantu para peserta didik yang berasal dari generasi digital native meningkatkan kemampuan mereka belajar secara mandiri dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (bro1)