BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Sebanyak 100 drum berisi bahan bakar disusun berjajar di halaman Kompleks Banua Patra. Petugas dari Fire Fighter Pertamina kemudian menyalakan obor dan menyulutkan api ke dalam drum. Api pun berkobar.
Selanjutnya setiap orang yang telah dibekali dengan selimut basah, mengikuti aba-aba dari instruktur. Mereka pun melangkah maju dan menutupi atas drum dengan selimut hingga api padam.
Kegiatan yang digelar Rabu (10/7/2024) pagi tadi, merupakan rangkaian peringatan Hari Pemadam Kebakaran Internasional (International Firefighters Day) sekaligus pemecahan atau pencatatan rekor baru untuk Museum Rekor Indonesia (MURI) yang digagas oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Berdasarkan laporan akhir, tercatat sebanyak 1.300 orang terlibat dari seluruh unit PT KPI di Indonesia.
General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho menyampaikan bahwa khusus di Balikpapan telah dilibatkan 250 orang untuk praktik pemadaman kebakaran di lingkungan rumah tangga.
“Terdiri dari pekerja Pertamina, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelurahan Margasari dan Baru Ulu, serta mahasiswa,” kata Bayu yang turut melakukan praktik pemadaman api.
Tak cuma menggunakan selimut basah, partisipan juga diberi pelatihan dalam penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Bayu menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan International Firefighters Day yang dirayakan setiap 4 Mei secara internasional.
“Kami memberikan penyegaran kepada pekerja Pertamina dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran,” imbuhnya.
Ketua KSB Kelurahan Margasari, Abdal menyatakan antusiasmenya terhadap pelatihan dan pemecahan rekor MURI pemadaman kebakaran di lingkungan rumah tangga.
“Mudah-mudahan kami dapat mempraktikkan ilmu ini, meskipun kami tidak mengharapkan adanya kebakaran,” katanya.
Sedangkan mahasiswa KKN dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Cinta Putri Sakinah mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan serupa. Keterlibatan mahasiswa yang sedang KKN di Balikpapan dan praktik kerja di Pertamina diharapkan dapat memberikan edukasi yang cukup bagi mereka.
“Meskipun awalnya takut dengan api, namun dengan bimbingan ini kami mendapatkan ilmu baru untuk menghadapi situasi darurat seperti ini,” timpalnya. (bro2)