Ketua TP-PKK PPU Antusias SLP Resmi Diluncurkan Kemenko PMK
Ketua TP-PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar. (BerandaPost.com)

Ketua TP-PKK PPU Antusias SLP Resmi Diluncurkan Kemenko PMK

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan Program Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Diresmikan dalam Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) Tahun 2024, pada Jumat (6/9/2024).

Peresmian SLP berlangsung bersamaan dengan pembukaan FHBN 2024. Ditandai dengan pemukulan petep, alat musik tradisional khas PPU oleh pejabat terkait. Termasuk dari Kemenko PMK dan Kemendikbudristek dan Pj Bupati PPU Makmur Marbun.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten PPU, Linda Romauli Siregar, menunjukkan antusiasme atas peluncuran SLP yang dilaksanakan secara langsung oleh kementerian terkait.

SLP mencerminkan komitmen Kemenko PMK dalam menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016, di tingkat Kabupaten dan Kota di Kepulauan serta Pesisir seluruh Indonesia.

“Sebenarnya, Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun telah melakukan soft launching pada awal tahun 2024,” kata Linda Romauli Siregar saat ditemui di sela-sela Pawai Budaya FHBN 2024.

Linda menjelaskan bahwa SLP di PPU berjalan dengan baik. Para siswa dan siswi SLP terus mengembangkan program sambil menerima evaluasi dari pemerintah daerah (Pemda).

“Kami terus mengevaluasi. Apakah program berjalan sesuai rencana. Ternyata, dari 30 sekolah, mereka melaksanakan program dengan sangat baik,” tambahnya.

Linda menilai bahwa semua program SLP berjalan dengan sukses. Anak-anak remaja PPU menunjukkan perkembangan karakter yang peka dan peduli terhadap sesama.

“Kami berharap karakter mereka semakin baik dan terjadi revolusi mental,” ujar Linda.

Dia menjelaskan bahwa pelajar yang mengikuti program SLP menunjukkan sikap hangat, peduli, dan saling mendukung satu sama lain.

“Mereka saling memotivasi dan memiliki mimpi-mimpi untuk masa depan,” terangnya.

BAKTI SOSIAL HINGGA INTERVENSI STUNTING

Linda menyebutkan bahwa selama ini program SLP di PPU melibatkan satgas junior, satgas senior, dan seluruh komunitas sekolah.

“Hari ini, mereka mengadakan bakti sosial di masing-masing sekolah sebagai bentuk empati kepada masyarakat kurang mampu,” jelas Linda.

Anak-anak yang mengikuti program SLP menunjukkan kepekaan terhadap lingkungan dan terlibat dalam program intervensi penurunan stunting di sekitar mereka.

Mereka mengirimkan makanan berprotein tinggi kepada anak-anak dengan masalah berat badan.

“Program ini disesuaikan dengan kondisi kabupaten kami, di mana masalah stunting masih tinggi,” pungkasnya. (adv/bro3)