BERANDAPOST.COM, TARAKAN – Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Sunaryanto, tertarik dengan inovasi pemanfaatan akar pakis sebagai media tanam atau dikenal dengan istilah Good Fern. Inovasi ini diterapkan dalam pertanian hidroponik maupun konvensional.
Sunaryanto mengunjungi salah satu program CSR unggulan Perusahaan, yaitu Program Media Tanam Akar Pakis Untuk Bunyu Pertanian Unggul (Mantap Betul), di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara.
Kegiatan yang bertajuk Management Goes To Community (MGTC) tersebut menunjukkan komitmen manajemen teratas dalam mendukung program pengembangan masyarakat dan memberikan kesempatan bagi masyarakat penerima manfaat untuk berdialog langsung dengan pimpinan tertinggi PHI.
Tanaman pakis melimpah di Pulau Bunyu dan selama ini dianggap sebagai gulma yang tidak bernilai jual, mengganggu estetika, dan kebermanfaatan lahan.
Masyarakat Bunyu biasanya membakar tanaman pakis untuk membersihkannya. Pemanfaatan akar pakis sebagai media tanam dapat mengurangi emisi karbon dari pembakaran tanaman pakis. Selain itu, Program Mantap Betul juga mendukung ketahanan pangan di Pulau Bunyu.
Dirut PHI Sunaryanto menyatakan bahwa kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dapat mendorong munculnya program-program CSR yang inovatif dan menciptakan manfaat bersama (creating shared value).
”Di PHI, kami percaya bahwa hubungan harmonis dengan masyarakat di wilayah operasi perusahaan akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi dan bisnis Perusahaan,” ujarnya saat berkunjung pada 15 Agustus 2024 lalu.
Program Mantap Betul, yang diinisiasi oleh anak perusahaan PHI, PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field, mampu mengelola akar pakis seberat 54,24 kg per tahun, mengurangi emisi karbon sebesar 0,951 ton CO2eq.
Program ini juga berkontribusi terhadap penghematan konsumsi air sekitar 8.250 liter dan 400 kg pupuk setiap satu kali masa tanam. “Penerapan inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR Perusahaan akan memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini perlu terus didorong,” tegas Anto, sapaan akrabnya.
BERDAYAKAN MASYARAKAT
PEP Bunyu menggandeng karang taruna dan kelompok wanita tani setempat dalam kegiatan produksi dan pemasaran akar pakis serta produk turunannya, serta pengembangan pertanian hidroponik berbagai produk sayuran.
Program Mantap Betul juga membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang menjual perlengkapan dan peralatan pertanian serta hasil pertanian.
Dalam kunjungan ke Pulau Bunyu, Dirut PHI juga melakukan Management Walk Through (MWT) ke fasilitas operasi dan produksi PEP Bunyu Field. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi manajemen perusahaan untuk berdialog dan berdiskusi langsung dengan pekerja di lapangan, terutama mengenai aspek keselamatan kerja.
Dirut PHI hadir bersama VP Production & Operation Achmad Jamaludin, VP Development & Drilling Reza Rinaldi Zein, VP Exploration Sri Hartanto, GM Zona 10 Yoseph Agung Prihartono, serta jajaran manajemen PEP Bunyu.
Anto mengajak seluruh pekerja untuk terus menempatkan keselamatan sebagai aspek terpenting dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan.
Anto juga mendorong para pekerja untuk menerapkan praktik keselamatan terbaik di industri hulu migas nasional dan global untuk menghasilkan energi yang selamat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
”Saya yakin bahwa kinerja keselamatan yang unggul akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi dan bisnis migas Perusahaan, dan setiap pekerja memiliki peran penting dalam membangun budaya selamat sehingga nihil kecelakaan atau zero incident dapat dicapai,” imbuhnya. (*/bro3)