KPU Balikpapan Sosialisasikan Pilkada 2024 ke Muhammadiyah
Mantan Ketua KPU Kota Balikpapan, Noor Thoha (berdiri) menjadi narasumber dalam sosialisasi Pilkada 2024 bersama Muhammadiyah. (BerandaPost.com)

KPU Balikpapan Sosialisasikan Pilkada 2024 ke Muhammadiyah

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan kembali menggelar sosialisasi dengan organisasi keagamaan di Hotel Blue Sky, Kamis (13/9) siang.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergi antara KPU Balikpapan dan Muhammadiyah dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.

Dengan tema “Membangun Sinergi Antara KPU Balikpapan dan Muhammadiyah Balikpapan dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak Tahun 2024,” acara ini dihadiri oleh sejumlah pengurus Muhammadiyah di Kota Balikpapan.

Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardi, menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya telah melaksanakan sosialisasi serupa dengan organisasi keagamaan Nahdatul Ulama (NU) Balikpapan. Sosialisasi kali ini melanjutkan upaya tersebut dengan fokus pada Muhammadiyah.

“Dua organisasi ini memiliki peran penting di masyarakat dan merupakan yang terbesar di Indonesia. Dari sisi agama, mereka berperan dalam menjaga NKRI. Dalam konteks Pilkada, mereka juga berperan dalam menjaga proses demokrasi,” ujar Suhardi kepada awak media.

Suhardi menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada. Menurutnya, partisipasi pemilih bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan adil dan transparan.

PENTINGNYA PARTISIPASI AKTIF

Ia berharap Muhammadiyah dapat menyampaikan pesan ini kepada anggotanya, agar pada 27 November nanti, masyarakat tidak golput dan menyalurkan suara mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Kami juga mengimbau agar mereka dapat menjaga keamanan dan berpartisipasi dalam menjaga kondusifitas selama Pilkada serentak yang akan datang,” harap Suhardi.

Ia menambahkan bahwa partisipasi aktif dalam Pilkada sangat penting untuk menciptakan pemerintahan yang mencerminkan kehendak rakyat dan menghindari adanya golput yang dapat mempengaruhi legitimasi hasil pemilihan.

Suhardi juga menegaskan bahwa meskipun NU dan Muhammadiyah secara kelembagaan bersikap netral dalam pemilihan, hak memilih calon kepala daerah merupakan hak pribadi setiap individu. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memanfaatkan hak suara mereka secara bijak dan bertanggung jawab.

“Setelah sosialisasi ini, kami juga akan melanjutkan sosialisasi kepada rekan-rekan dari Nasrani,” pungkasnya.

Diharapkan peningkatan partisipasi pemilih, proses Pilkada akan berjalan dengan lebih demokratis, aman, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat. (adv/bro2)