Budi Daya Kepiting PPU Tembus 400 Ton di Semester I 2024
Kepala Diskan Kabupaten PPU Rozihan Asward (lima kanan) didampingi Musakkar saat mengunjungi Pokdakan Mega Buana di Desa Babulu Laut yang mengembangkan budi daya kepiting. (Istimewa)

Budi Daya Kepiting PPU Tembus 400 Ton di Semester I 2024

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memantau perkembangan budi daya komoditas kepiting.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budi Daya dan Lingkungan, Diskan Kabupaten PPU, Musakkar, menyatakan bahwa budi daya kepiting di PPU cukup besar, mencapai sekitar 400 ton pada semester pertama tahun 2024.

“Itu semua dikirim ke luar daerah,” ujar Musakkar bersama Anggota DPRD Kabupaten PPU, Sujiati, saat ditemui di Desa Babulu Laut, Jumat (4/10/2024).

Namun, ia menilai bahwa pengembangan kepiting oleh Kelompok Budi Daya Ikan (Pokdakan) berjalan secara fluktuatif.

“Memang ada kendala yang dihadapi kelompok pembudidaya kepiting, terkait bibit yang harus dipelihara di tambak,” ulasnya.

Menurut Musakkar, banyak faktor dalam proses budi daya kepiting, mulai dari seleksi bibit kepiting yang prima, pengelolaan habitat yang mendukung, pemahaman para pembudidaya tentang nutrisi, hingga perawatan kesehatan kepiting.

Kendala yang sering dihadapi Pokdakan yakni adanya hama dalam proses pengembangan kepiting.

“Ada hama predator dan hama yang suka mengambil tempat atau wilayah hewan lain,” ungkapnya.

Beberapa hewan seperti burung, ular, dan jenis-jenis ikan tertentu bisa menjadi predator kepiting.

Oleh karena itu, penangkalan atau pengendalian hama dan predator harus dilakukan. Penggunaan jaring atau pembatas bisa menjadi solusi untuk mencegah serangan predator.

Dengan pengelolaan lingkungan yang tepat dan berkelanjutan, budidaya kepiting bisa menjadi usaha yang menguntungkan sekaligus ramah lingkungan.

Setiap upaya untuk menjaga kualitas lingkungan tidak hanya akan berdampak positif bagi hasil budidaya, tetapi juga bagi ekosistem sekitar dan keberlanjutan usaha budidaya itu sendiri.

“Jadi memang pembudidaya harus saling menjaga,” ucapnya.

BABULU LAUT DESA POKDAKAN

Musakkar
Kabid Perikanan Budi Daya dan Lingkunga Dinas Perikanan PPU, Musakkar. (BerandaPost.com)

Musakkar juga menyampaikan bahwa ada 21 Pokdakan yang aktif di Desa Babulu Laut. Kelompok-kelompok ini mengembangkan beberapa jenis komoditas, seperti ikan bandeng, udang, kepiting, dan rumput laut.

“Mereka cukup aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan, misalnya Festival Seafood keempat di Desa Babulu Laut yang belum lama ini diadakan,” terangnya.

Musakkar menyebut bahwa masyarakat Desa Babulu Laut merupakan para petani tambak dan nelayan yang tangguh.

Hal ini didukung oleh adanya lahan yang tersedia serta minat masyarakat yang cukup tinggi untuk mengembangkan berbagai komoditas yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga mereka.

Ia optimistis bahwa pengembangan budi daya komoditas perikanan di Desa Babulu Laut dapat meningkat dan berkelanjutan dengan dukungan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder, baik dari pihak legislatif maupun peran perusahaan swasta yang peduli terhadap ekosistem biodiversitas dan lingkungan. (adv/bro3)