Belajar Pemijahan Lele, Pembudi Daya Waru Makin Semangat
Peserta Bimtek di Sukabumi mengamati cara pemijahan ikan air tawar. (Istimewa)

Belajar Pemijahan Lele, Pembudi Daya Waru Makin Semangat

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Para pembudi daya asal Kecamatan Waru semakin semangat untuk mengembangkan komoditas ikan lele setelah mereka mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Budi Daya Ikan Air Tawar.

Kegiatan ini merupakan inisiasi Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang bekerja sama dengan Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Dengan langkah ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pembudi daya.

Sebanyak 16 peserta melaksanakan bimtek selama empat hari, dari 14 hingga 17 Oktober 2024 lalu.

“Alhamdulillah, setelah mereka belajar, mereka yang tadinya hanya ikut usaha dengan teman kini ingin membuka usaha sendiri,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budi Daya dan Lingkungan , Musakkar, Senin (21/10/2024).

Musakkar menambahkan bahwa para ahli bidang budi daya air tawar telah menyampaikan seluruh proses pembelajaran. Dengan demikian, setiap materi menjadi bahan untuk penerapan oleh para pembudi daya.

PEMIJAHAN BUATAN LELE

Musakkar
Kabid Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar. (BerandaPost.com)

Dalam kesempatan tersebut, Musakkar menjelaskan salah satu materi adalahmengenai proses pemijahan buatan. Peserta tidak hanya menyaksikan, tetapi juga mempraktikkan cara yang benar dalam melakukan pemijahan.

Ia menyebutkan bahwa pembudi daya perlu melakukan seleksi induk ikan lele yang potensial, baik jantan maupun betina. Selanjutnya, indukan lele akan mendapatkan rangsangan hormon melalui proses penyuntikan. Musakkar menjelaskan indukan lele mendapatkan suntikan yang mengandung kelenjar hipofisa lele dan Ovaprim.

Hipofisa berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan berbagai hormon gonadotropin yang bekerja pada gonad. Sementara itu, Ovaprim merupakan merek dagang yang mengandung hormon gonadotropin releasing hormone (GnRH) dan domperidone, yang berfungsi sebagai anti dopamine. Ovaprim untuk merangsang pemijahan.

“Setelah seleksi induk lele, kemudian menimbang induk betina untuk menentukan jumlah hormon ovulasi atau hipofisa,” ulasnya.

Kemudian, peserta bimtek mempelajari cara menyuntikkan Ovaprim dan hipofisa kepada induk betina lele. Setelah itu, mereka hanya perlu menunggu proses ovulasi yang berlangsung selama 8 hingga 14 jam, sambil terus memeriksa ovulasi telur pada induk betina.

“Para ahli juga telah menghitung dosis Ovaprim, sehingga peserta bimtek dapat menghitung berapa besar kebutuhannya,” ungkapnya.

Selain itu, para pembudi daya juga belajar cara membedah induk lele jantan. Tahap selanjutnya meliputi belajar mengurut induk betina agar mengeluarkan telur dalam wadah kering sebagai penampungan.

Setelah itu, mereka mencampurkan telur dan cairan induk jantan dengan cara mengaduknya hingga merata, baik dengan menggoyang atau menggunakan bulu ayam.

“Kami berharap para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan dari hasil pembelajaran tersebut,” pungkasnya. (adv/bro3)