BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, memandang pentingnya perhatian pemerintah terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya bagi pembudi daya komoditas rumput laut.
Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap para petani tambak kawasan Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.
Menurutnya, para petani tambak penghasil rumput laut masih membutuhkan sentuhan pemerintah daerah. Terutama dalam peningkatan pengetahuan dan peralatan yang memadai untuk memaksimalkan potensi komoditas tersebut.
Sehingga, ia menekankan perlunya upaya untuk membantu petani tambak meningkatkan kualitas rumput laut.
“Supaya harga jualnya dapat meningkat,” ujar Sujiati, Senin (28/10/2024).
Berdasarkan informasi yang ia terima, penghasilan petani tambak relatif kecil, hanya berkisar Rp3 ribu per kilogram rumput laut. Proses pascapanen hingga pengeringan rumput laut masih secara tradisional. Petambak hanya menjemur hasil panen rumput laut dengan beralaskan tanah. Setelah penjemuran, mereka mengumpulkan rumput laut tersebut kepada para pengepul.
Pada sisi lain, para pengepul yang melakukan pemilahan dan menata rumput laut dalam kemasan yang lebih baik, mampu meningkatkan harga jual hingga dua kali lipat dari harga petani tambak.
Sujiati merasa miris dan berharap para petani tambak mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik untuk masa depan. “Kami sudah bertanya kepada para petani tentang cara meningkatkan harga atau ekonomi dari komoditas rumput laut,” katanya.
Setelah berbincang dengan para petani tambak, Sujiati menerima informasi bahwa mereka membutuhkan bantuan atau pembinaan dalam pengelolaan rumput laut pascapanen.
RUMUSKAN PROGRAM BERSAMA

Sujiati menyebutkan bahwa ia telah menindaklanjuti usulan tersebut kepada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU untuk merumuskan program yang tepat dalam membantu para petani tambak. Hal tersebut guna meningkatkan ekonomi komoditas rumput laut yang memang melimpah.
“Kapasitas petaninya harus kita tingkatkan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Sujiati menjelaskan bahwa komoditas rumput laut memerlukan perlakuan khusus setelah panen, seperti penjemuran dengan metode yang baik dan menyediakan tempat atau gudang untuk penyimpanan.
“Selama ini mereka biasanya menjemur rumput laut ke atas tanah, sehingga menjadi kotor,” ungkapnya.
Ia menyampaikan komitmen dan dukungannya kepada para petani tambak komoditas rumput laut, terutama untuk kawasan Babulu dan Waru. Ia berharap agar harga jual rumput laut meningkat, setidaknya lebih baik dari harga saat ini.
“Memang kita belum mengolah rumput laut konsumsi masyarakat, karena harus melewati tahap pengolahan dulu,” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa nantinya akan mengarahkan komoditas rumput laut pada pengolahan agar siap konsumsi oleh masyarakat. Namun untuk saat ini, ia berharap ada langkah konkret agar kualitas rumput laut dapat meningkat, sehingga memberi semangat bagi para petani tambak untuk terus membudidayakan komoditas tersebut.
Sujiati juga memastikan bahwa potensi pengembangan budi daya rumput laut dapat terus berkembang, karena budi daya pada kolam tambak lebih mudah dan tidak terpengaruh oleh ombak laut.
“Perawatannya lebih mudah, tebarkan bibitnya ke tambak, maka setiap satu bulan bisa panen,” pungkasnya. (adv/bro3)