Diskominfo PPU Studi Tiru Program Keamanan Siber Sukoharjo
Kepala Diskominfo PPU, Khairudin (empat kiri) mengunjungi Diskominfo Sukoharjo. (Istimewa)

Diskominfo PPU Studi Tiru Program Keamanan Siber Sukoharjo

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Khairudin melaksanakan kunjungan studi tiru ke  Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat (1/11/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan adaptasi penerapan kebijakan dan teknologi keamanan siber.

Kepala Diskominfo Sukoharjo, Suyamto, bersama seluruh kepala bidang dan stafnya menerima langsung rombongan dari PPU. Kegiatan ini juga melibatkan Telkom sebagai mitra dalam mendukung aspek keamanan siber.

Khairudin, menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan adalah menggali berbagai kelebihan, terutama dalam pengelolaan keamanan siber.

Khairudin menyebutkan bahwa mereka mendapatkan banyak informasi penting tentang upaya Sukoharjo dalam melakukan pengawasan keamanan secara teratur. Terlebih adanya kolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam meningkatkan literasi digital.

“Mereka memiliki Network Operation Center (NOC) yang sangat efektif dalam memantau jaringan dan infrastruktur telekomunikasi. Ini menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan dan keamanan layanan digital,” ujar Khairudin,  Rabu (6/11/2024).

KEAMANAN SIBER DAN PENERAPAN REGULASI

Khairudin juga menekankan pentingnya keamanan siber dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai Perpres Nomor 95 Tahun 2018. Menurutnya, untuk menghindari potensi ancaman, setiap aplikasi atau sistem pemerintah ataupun pengembang aplikasi harus melalui proses koordinasi yang jelas, agar bisa berjalan dengan aman.

“Keamanan siber sangat penting untuk menjaga kualitas dan integritas layanan digital. Misalnya, ada banyak aplikasi judi online (Judol) atau pinjaman online (Pinjol) yang beredar tanpa pengawasan, yang dapat membahayakan masyarakat. Kami ingin menghindari situasi seperti itu,” jelas Khairudin.

Menariknya, perangkat daerah asal Sukoharjo tersebut menerapkan sistem aplikasi yang melalui koordinasi sesuai dengan amanat Perpres dan kebijakan Kementerian Kominfo. Ini memastikan bahwa setiap aplikasi yang beredar aman dan tidak menyulitkan masyarakat.

“Jika ada aplikasi tanpa pengawasan dan kemudian menyebabkan kerugian seperti aplikasi judi online yang tiba-tiba muncul, itu bukan tanggung jawab kami. Jadi, koordinasi dan pengawasan yang baik sangat penting,” ungkap Khairudin.

PENGEMBANGAN APLIKASI

Khairudin juga menyatakan perlunya meningkatkan literasi digital masyarakat untuk menghindari ancaman pembobolan keamanan siber. Menurutnya, dengan melakukan koordinasi yang baik dengan Kementerian Kominfo atau perangkat daerah, setiap aplikasi yang bisa terpantau dengan lebih baik. Sekaligus memberikan pelatihan untuk mengikuti standar keamanan.

Pihaknya juga berencana membentuk superhub cyber security yang akan menjadi pusat pelatihan dan pengawasan dalam bidang keamanan siber.

“Kami telah merancang ini, dan nantinya, semua pengembang aplikasi daerah bisa mendapatkan bimbingan serta bantuan dalam memastikan aplikasi yang mereka kembangkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat, sambil tetap menjaga keamanannya,” tambah Khairudin. (adv/bro3)