KPU Balikpapan Catat 205.562 Golput dalam Pilkada 2024
Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardy. (BerandaPost.com)

KPU Balikpapan Catat 205.562 Golput dalam Pilkada 2024

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemilihan kepala daerah Kalimantan Timur dan wali kota Balikpapan pada Pilkada 2024 mencatat masih tingginya angka golongan putih (golput). Data KPU Balikpapan menunjukkan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Balikpapan sebanyak 520.986 orang.

Dari jumlah tersebut, 315.424 pemilih menggunakan hak suaranya. Artinya, 205.562 pemilih memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya.

Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardy, menjelaskan beberapa faktor penyebab tingginya golput pada Pilkada 2024. “Partisipasi menurun cenderung terjadi pada kota dengan mayoritas pekerja,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).

Selain itu, rendahnya kesadaran politik atau apatisme masyarakat juga menjadi faktor lain. “Cuaca yang buruk pada hari pencoblosan, khususnya hujan lebat sekitar pukul 11.00 Wita, membuat sebagian masyarakat enggan datang ke TPS,” ungkap Suhardy.

Meski demikian, Suhardy mencatat bahwa angka golput kali ini lebih rendah daripada Pilkada 2020.

“Partisipasi pemilih Pilkada Balikpapan 2024 mencapai 60,534 persen. Lebih tinggi,” tambahnya. Hal ini sesuai dengan target yakni lebih 60 persen.

Suhardy menambahkan, setiap divisi KPU memiliki program masing-masing untuk menyukseskan Pilkada, terutama pada partisipasi dan pendidikan pemilih.

“Kami menyampaikan informasi Pilkada ke seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, masyarakat tergerak untuk datang ke TPS,” ungkapnya.

Suhardy juga menyoroti pentingnya peningkatan partisipasi pemilih, mengingat tren Pilkada sebelumnya menunjukkan angka yang rendah. “Partisipasi Pilkada 2010 hanya sekitar 56 persen, naik jadi 60 persen pada 2015, tapi turun lagi menjadi 59,48 persen pada 2020,” jelasnya.

Untuk itu, KPU Balikpapan telah menggelontorkan anggaran besar oleh pemerintah guna memaksimalkan sosialisasi dan mencapai tingkat persuasi tertinggi. “Kesuksesan Pilkada terukur dari keterlibatan masyarakat sebagai pemilih aktif,” imbuhnya.

LANGKAH STRATEGIS KPU

Sebagai langkah strategis, KPU Balikpapan juga bekerja sama dengan organisasi berbasis agama seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Nasrani, Katolik, serta forum kerukunan umat beragama, termasuk Hindu dan Buddha, untuk menyebarkan informasi.

“Mereka memiliki basis yang besar, sehingga harapannya ajakan untuk memilih akan sampai ke tingkat basis tersebut,” kata Suhardy.

Suhardy menegaskan bahwa sosialisasi ini akan terus mereka lakukan sepanjang tahapan Pilkada. Tentunya sebagai edukasi atau pendidikan bagi pemilih, termasuk para pemilih pemula.

“Kampanye kami bukan untuk mengajak memilih calon tertentu, tetapi untuk mengajak masyarakat memilih dan tidak golput,” pungkasnya. (adv/bro2)