BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bertujuan melindungi pekerja dari potensi bahaya kerja. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, peringatan Bulan K3 terlaksana setiap tahun mulai 12 Januari hingga 12 Februari. Tahun 2025, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menegaskan komitmennya mendorong budaya keselamatan kerja.
Seperti PT KPB yang mengadakan pembukaan Bulan K3 Nasional 2025 pada Gedung Modification Site Office (MSO). Direktur Operasi PT KPB Arafat Bayu Nugroho ikut menghadiri. Tampak juga Kepala Disnakertrans Kalimantan Timur Rozani Erawadi, serta berbagai perwakilan instansi lainnya.
Arafat Bayu Nugroho membuka acara dengan membunyikan sirine dan menyerahkan bendera K3. Ia menyatakan bahwa tema tahun ini adalah “Penguatan Kapasitas SDM dalam Mendukung Penerapan SMK3 untuk Produktivitas”. Menurutnya, keselamatan kerja harus menjadi prioritas untuk mendukung kinerja perusahaan.
“Kami berharap budaya K3 dapat meningkatkan keselamatan dan kinerja pekerja pada area operasional PT KPB,” ungkap Arafat, Selasa (21/1/2025).
Rangkaian Bulan K3 berlangsung hingga 12 Februari 2025. Kegiatan meliputi Vendor Day, Energizing 2025, lomba banner HSSE, seminar K3, donor darah, workshop P3K, dan HSSE Fair.
“Kami berharap program ini juga meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya HSSE dan menambah keahlian mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Rozani Erawadi, menekankan pentingnya penerapan K3 dalam keseharian. “Keselamatan kerja dapat menekan risiko kerugian dan meningkatkan produktivitas perusahaan,” tambahnya.
PROGRAM SAFETY CULTURE
Untuk mendukung budaya keselamatan, PT KPB menjalankan 12 Program Safety Culture. Program ini meliputi Call Name & Shake Hand, Listening Tour, Walk About, Good Housekeeping Competition, hingga Karib Patrol. Semua pendekatan bertujuan mengidentifikasi risiko dan juga mendorong partisipasi aktif pekerja.
Pembuktian komitmen PT KPB terhadap K3 adalah dengan penghargaan internasional pada November 2024. PT KPB telah menerima penghargaan Gold Level 4 dari World Safety Organization (WSO) atas penerapan budaya keselamatan. Penghargaan ini berdasarkan pada evaluasi program keselamatan dan kinerja K3 secara menyeluruh.
Komisaris PT KPB Haiyani Rumondang menyampaikan harapan agar semua insan PT KPB terus memprioritaskan keselamatan kerja. “Dengan menjadikan keselamatan sebagai prioritas, setiap pekerjaan akan membawa perlindungan dan keberkahan,” pungkasnya.
Selain itu, proyek RDMP Balikpapan mencatat 103.611.349 jam kerja aman tanpa fatalitas hingga per 31 Desember 2024. Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen PT KPB terhadap keselamatan kerja. (*/bro2)