Disdikpora PPU Usulkan Skema KKI Atasi Krisis Guru
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. (BerandaPost.com)

Disdikpora PPU Usulkan Skema KKI Atasi Krisis Guru

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan dalam pemenuhan tenaga pengajar. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU mengusulkan penerapan skema Kontrak Kerja Individu (KKI). Skema ini menjadi solusi sementara untuk kekurangan guru.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menjelaskan bahwa penerapan KKI berjalan sukses pada beberapa daerah seperti Berau dan DKI Jakarta. Menurutnya, KKI terbukti efektif mengatasi kekurangan tenaga pengajar dalam waktu singkat.

“Kami melihat KKI sebagai opsi yang memungkinkan untuk segera mengisi kekosongan tenaga pengajar. Namun perlu kajian lebih lanjut mengenai anggaran dan penerapan skemanya,” ujar Andi Singkerru, Kamis (6/2/2025).

Andi mengungkapkan bahwa kondisi pendidikan saat ini cukup memprihatinkan. Banyak sekolah mengalami kekurangan guru yang signifikan. Bahkan, beberapa sekolah hanya memiliki satu tenaga pengajar yang mengajar untuk enam kelas sekaligus.

“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau hanya ada satu guru dan satu kepala sekolah yang mengajar pada satu sekolah,” ungkapnya.

BANYAK GURU PENSIUN

Krisis tenaga pengajar ini semakin kompleks dengan gelombang pensiun guru yang terus meningkat. Pada tahun ini, sekitar 50 guru akan pensiun. Kemudian, pada tahun 2026, sekitar 85 guru lainnya akan mengikuti jejak tersebut.

“Dalam dua tahun ke depan, lebih dari 100 tenaga pengajar akan berkurang,” jelasnya.

Selain itu, kebijakan merumahkan tenaga honorer juga semakin memperburuk keadaan. Bahkan 241 pengajar dengan status Tenaga Harian Lepas (THL) sudah merasakan kebijakan tersebut sejak awal Januari kemarin. Keputusan ini tentu saja menambah beban pada sektor pendidikan yang sudah kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga pengajar.

Andi Singkerru berpendapat bahwa penerapan skema KKI bisa menjadi solusi yang sangat efektif. Menurutnya, skema ini dapat segera mengisi kekosongan tenaga pengajar dan memastikan proses belajar-mengajar tetap berjalan optimal.

“Kami berharap KKI bisa segera ada formulanya dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat,” tambahnya.

Untuk itu, Andi Singkerru berharap agar seluruh pihak yang terlibat mendukung upaya tersebut. Ia menginginkan pemerintah daerah dan pusat segera memberi perhatian serius terhadap situasi ini. Selain juga berharap adanya solusi jangka panjang yang dapat mengatasi kekurangan guru secara berkelanjutan. (bro3)