Awasi Harga Jelang Ramadan, Siapkan Mitigasi Inflasi
Harga ayam potong di Pasar Klandasan berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per ekor. (BerandaPost.com)

Awasi Harga Jelang Ramadan, Siapkan Mitigasi Inflasi

BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok untuk Kalimantan Timur (Kaltim) menjelang Ramadan. BI melakukan pemantauan harga secara berkala, inspeksi mendadak (sidak), serta langkah mitigasi untuk mencegah lonjakan harga.

Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menegaskan bahwa pemantauan harga terus pihaknya lakukan setiap hari, minggu, hingga bulanan.

“Kami terus memantau perkembangan harga di pasar-pasar utama,” ujar Rabu, (19/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa BI menggunakan tiga indikator utama dalam pemantauan harga.

“Kami mengacu pada data Lamin Etam dari Disperindagkop dan UKM, pemantauan harga kebutuhan pokok oleh Dinas Pangan Kaltim, serta Pusat Informasi Harga Pangan Strategis BI yang bisa diakses publik,” jelasnya.

MITIGASI JIKA HARGA NAIK

Jika harga mengalami tren kenaikan, BI segera mengambil langkah mitigasi, salah satunya melalui operasi pasar.

“Kami akan menggelar operasi pasar atau mendorong gerakan pangan rumah tangga untuk menjaga keseimbangan harga,” lanjutnya.

Budi menyebutkan bahwa tantangan utama dalam pengendalian harga adalah ketergantungan Kaltim pada pasokan dari luar daerah.

“Lebih dari 70 persen kebutuhan pangan untuk Kaltim berasal dari luar daerah, karena Kaltim bukan daerah produsen,” ungkapnya.

Untuk memastikan ketersediaan stok, BI rutin memantau persediaan pada gudang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pemerintah, Bulog, dan swasta.

“Kami melihat neraca pangan daerah, apakah dalam kondisi surplus atau defisit. Jika stok menipis dan harga naik, BI akan berkoordinasi dengan TPID untuk mendatangkan pasokan dari luar Kaltim,” jelasnya.

IMBAUAN BELANJA BIJAK

BI juga mengimbau masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan. Selain itu, BI mendorong penggunaan pembayaran digital untuk memudahkan transaksi dan menghindari peredaran uang palsu.

“Transaksi digital lebih modern, praktis, dan aman. Kami imbau masyarakat memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Budi.

Menjelang Lebaran, BI akan mengumumkan jadwal penukaran uang rupiah pada lokasi-lokasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.

“Kami akan memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk menukarkan uang rupiah agar kebutuhan Lebaran bisa terpenuhi dengan baik,” tutupnya. (*/bro2)