BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya menekan angka stunting melalui koordinasi lintas sektor. Pemerintah memastikan program penanganan stunting berjalan optimal pada setiap tingkatan. Mulai dari tingkat pemerintah kota hingga Rukun Tetangga (RT) dan kelompok keluarga.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak yang mengalami stunting memiliki tubuh lebih pendek daripada anak seusianya. Selain itu, stunting juga berdampak pada perkembangan otak dan menurunkan daya saing pada masa depan.
Penjelasan itulah yang membuat Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjadikan isu stunting sebagai program prioritas dalam kepemimpinannya. Oleh karena itu, pelaksanaan rembuk stunting akan secara berjenjang, mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan. Saat ini, Pemkot tengah bersiap menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kota Samarinda Tahun 2025.
“Rembuk Stunting Tingkat Kota ini merupakan tindak lanjut dari rembuk yang telah terlaksana padai tingkat kecamatan sebelumnya,” ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Bapperidalitbang Kota Samarinda, Imam Gunadi.
Menurutnya, data yang valid sangat penting agar pembahasan dalam rembuk nanti lebih efektif. Oleh karena itu, semua OPD harus menyiapkan data sebelum agenda utama berlangsung.
REMBUK STUNTING 13 MARET 2025
Pemkot menjadwalkan Rembuk Stunting Tingkat Kota Samarinda pada 13 Maret 2025. Pemkot berharap acara ini selesai sebelum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang rencananya terlaksana pada 27 Maret 2025 mendatang.
“Sebelum Rembuk Stunting tanggal 13, kita harus rapat persiapan lagi. Mungkin sekitar tanggal 10 Maret,” tambah Imam.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh OPD harus memastikan bahwa kebutuhan data telah siap. Pemkot Samarinda ingin hasil rembuk ini menjadi acuan kebijakan yang lebih efektif untuk menekan angka stunting dalam Kota Tepian.n
Selain itu, Pemkot Samarinda juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting. Pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, serta sanitasi yang baik menjadi langkah penting dalam mencegah stunting.
Sehingga, dengan kerja sama berbagai pihak, Pemkot Samarinda menargetkan angka stunting dapat terus berkurang secara signifikan. (*/bro2)