BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam transisi menuju energi bersih. Hal ini sejalan dengan implementasi Perjanjian Paris (Paris Agreement). Penegasan komitmen ini melalui Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Presiden menargetkan tercapainya kedaulatan energi nasional, termasuk energi hijau dan energi baru terbarukan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen Indonesia dalam mencapai target emisi nol bersih pada 2060. Untuk itu, Indonesia akan menggunakan pendekatan yang hati-hati. Salah satu langkah konkret adalah pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi bersih secara menyeluruh.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah mencanangkan Asta Cita. Asta Cita tersebut berbicara tentang kedaulatan swasembada energi, termasuk energi hijau dan hidrogen.
Baca juga: Pulau Kelawasan Bakal Jadi Lokasi Suaka Orangutan Kalimantan
“Indonesia akan selalu berada pada garis depan dalam menjalankan komitmen itu (Paris Agreement), namun dengan hati-hati,” kata Bahlil, Rabu (16/4/2025).
Khusus mengenai hidrogen, Bahlil yakin bahwa teknologi ini semakin terjangkau dan kompetitif. Dengan demikian, teknologi ini membuka peluang besar untuk mendukung industri strategis nasional. Kementerian ESDM juga akan mendorong lahirnya regulasi yang mendukung, serta menciptakan struktur harga yang lebih baik.
HIDROGEN UNTUK PEREKONOMIAN
Selanjutnya, Bahlil menekankan bahwa hidrogen akan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional untuk masa depan. Pada tahun 2060, hidrogen hijau bakal menyumbang hingga USD 70 miliar terhadap PDB Indonesia. Selain itu, hidrogen akan menciptakan 300 ribu lapangan kerja langsung pada sektor elektrolisis hidrogen hijau.
Oleh karena itu, Bahlil mendorong peningkatan daya saing Indonesia untuk sektor energi hijau. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif untuk memanfaatkan pasar global, seperti Eropa dan Amerika.
“Kita harus membangun komunikasi politik dan ekonomi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
Ia berharap ini menjadi kontribusi penting bagi bumi dalam mendorong energi baru dan terbarukan. “Setiap hari, kita akan melakukan efisiensi terhadap penemuan teknologi baru,” tandas Bahlil.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil meluncurkan Buku Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN). Buku RHAN itu menjadi pedoman strategis bagi seluruh pemangku kepentingan. Buku ini mencakup analisis produksi, pemanfaatan, dan strategi implementasinya. (*/bro2)