PSSU DPR RI Dapil Kaltim Dimulai

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan memulai proses Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU) Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024. PSSU dikhususkan pada Pemilihan Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono menyampaikan bahwa persiapan untuk PSSU telah dilakukan salah satunya perpindahan logistik dari gudang di Somber ke Hotel Grand Senyiur sebagai lokasi PSSU.

“Semua berjalan lancar, aman dan tertib,” kata Yudho, Rabu (26/6/2024).

Perpindahan logistik dan pelaksanaan PSSU turut disaksikan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan perwakilan partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. “Juga mendapat pengamanan dari Polresta Balikpapan,” ungkapnya.

Surat suara Pemilihan Anggota DPR RI Dapil Kaltim berasal dari 25 Tempat Pemungutan Suara (TPS). PSSU dilaksanakan berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan dan kota dalam Pemilu 2024 khususnya Pileg DPR RI Dapil Kaltim.

“Harapannya dari 25 TPS, kotak suara yang akan kita hitung ulang berjalan lancar, aman dan tertib karena besok akan dilaksanakan rekapitulasi tingkat kecamatan dan 28 Juni akan dilaksanakan rekapitulasi tingkat KPU Kota,” ungkapnya.

KPU memastikan tidak ada hal khusus dari pelaksanaan PSSU karena sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. KPU juga menjalin komunikasi dengan parpol terkait persiapan dan pelaksanaan PSSU.

“Komunikasi dengan rekan-rekan Bawaslu dan Polresta Balikpapan juga berjalan baik,” sebutnya.

Diharapkan PSSU berlangsung lancar agar situasi menjadi kondusif sesuai keinginan dari Kapolresta Balikpapan Kombespol Anton Firmanto dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya.

“Undangan juga sudah disebar ke partai politik peserta Pemilu 2024,” pungkas Yudho. (bro2)

Bawaslu Balikpapan Bersiap Rekrut Panwascam Pilkada 2024

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kembali melakukan persiapan rekrutmen Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) yang dikhususkan untuk bertugas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pasalnya, Panwascam pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah berakhir masa tugasnya pada 14 Februari lalu.

Ketua Bawaslu Kota Balikpapan, Wasanti mengatakan, rekrutmen Panwascam masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Bawaslu RI.

“Kami lakukan rekrutmen kepada pengawas ad hoc (Panwascam), tinggal menunggu juknis, terutama kapan dimulai tahapan rekrutmennya,” kata Wasanti kepada Beranda Post, Selasa (16/4/2024).

Jumah Panwascam yang direkrut, lanjut Wasanti, sama seperti Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Satu kecamatan terdapat tiga Panwascam.

“Jadi ada 18 Panwascam di Balikpapan,” ungkapnya.

Bawaslu juga tidak menutup peluang bagi mantan Panwascam Pemilu 2024 apabila ingin kembali bertugas dalam Pilkada yang digelar pada 27 November mendatang. Tentunya tetap melengkapi persyaratan dan mengikuti aturan yang berlaku.

“Yang pasti kami masih menunggu juknis, tapi kalau berdasarkan juknis yang lama, untuk petahana langsung kita lakukan tahap pemberkasan dan wawancara,” jelasnya.

“Jadi untuk yang calon petahana, pasti kita evaluasi kinerjanya selama Pilpres dan Pileg atau Pemilu 2024,” sambungnya menerangkan.

Sedangkan bagi calon Panwascam yang baru diharuskan melengkapi syarat administrasi, mengikuti seleksi CAT (computer assisted test) dan wawancara. “Calon Panwascam yang baru ikut CAT,” tukasnya.

PENCEGAHAN POTENSI KERAWANAN

Selain merekrut Panwascam, Bawaslu Kota Balikpapan turut mempersiapkan pengawasan tahapan pencalonan kepala daerah khususnya bagi bakal calon wali kota dan wakil wali kota jalur perseorangan atau independen.

“Yang pasti kalau ada calon perseorangan, otomatis kita akan mengawasi ketika verifikasi administrasi ataupun verifikasi faktual oleh KPU,” sebutnya.

Menurutnya, pengawasan Pilkada tidak serumit ketika Pileg dan Pilpres 2024 yang memiliki lima lembar surat suara untuk masing-masing pemilih, yakni Pemilihan Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI DPRD Kaltim dan DPRD Balikpapan. Mengingat Pilkada kali ini hanya dua pemilihan yakni Pemilihan Gubernur Kaltim dan Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Balikpapan.

“Belajar dari pengalaman Pilkada 2020, otomatis kita mempersiapkan diri, misalnya ada kotak atau kolom kosong. Mungkin akan ada gerakan massa, tapi itu sudah kita bahas di internal,” tuturnya.

Sedangkan mengenai potensi kerawanan masih berupa money politic (politik uang) dan beredarnya hoaks atau kabar bohong. Termasuk kampanye hitam atau black campaign. Mengingat Pilkada merupakan pesta demokrasi yang bersifat lokal.

“Yang pasti potensinya sama, yaitu money politic dan hoaks. Kami sebelum penindakan, ya melakukan pencegahan. Menggencarkan lagi sosialisasi,” pungkas dia. (bro2)

Prakoso Yudho Lelono, Alumnus Ponpes Gontor Memimpin KPU Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Prakoso Yudho Lelono, pria kelahiran 24 Juli 1981 ini telah resmi menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan. Dirinya mampu bersaing dengan 10 calon komisioner dan dilantik oleh KPU RI pada 24 Maret 2024 lalu.

Akrab disapa Yudho, pemuda ini lahir dan besar di kawasan Gunung Satu, belakang Plaza Kebun Sayur.

“Saya lahir dan besar di Balikpapan sampai lulus dari SMPN 3. Kemudian pindah ke Pesantren (Modern Darussalam) Gontor di Ponorogo dan lulus 2001, lalu kuliah di IAIN Sunan Ampel,” kata Yudho mengawali perbincangan bersama Beranda Post, Rabu (27/3/2024).

Yudho telah meniti karier yang beragam sebelum menjabat sebagai Ketua KPU Balikpapan. Setelah menyelesaikan pendidikan di IAIN Sunan Ampel, ia merintis karir sebagai reporter pada salah satu TV nasional dan bekerja di lembaga survei.

Pengalamannya tidak berhenti di situ, karena ia juga aktif sebagai Ketua Alumni Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Gontor dan Sekretaris MUI Kota Balikpapan Bidang Hubungan Antarumat Beragama.

Bahkan kala masih berstatus mahasiswa, Yudho merupakan seorang aktivis kampus. Dia bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kota Surabaya, Jawa Timur. Mulai dari tingkat rayon hingga komisariat.

“Sempat juga di Pemilu kemarin, saya aktif sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan Balikpapan Barat,” ungkapnya.

Sebelum bergabung di KPU, Yudho pernah mencoba untuk menjadi komisioner pada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Balikpapan. “Masuk 10 besar, tapi gugur,” ucapnya.

Bagi Yudho, tantangan teberat saat menjalani seleksi KPU adalah ujian mental, baik selama proses tahapan maupun dalam menghadapi tekanan normatif.

“Tantangan terberat mental aja selama melawati tahapan. Selain ujian normatif, ya mental,” ujarnya.

Pengalaman Yudho dalam organisasi, mulai dari PMII Surabaya hingga keterlibatannya dalam berbagai lembaga di Balikpapan, telah membentuknya menjadi pemimpin yang inklusif dan responsif.

“Latar belakang ini yang memotivasi saya untuk turut serta dalam penyelenggaraan pemilu, mengawal demokrasi di Indonesia melalui KPU Balikpapan,” tuturnya.

Dengan latar belakang yang kaya akan pengalaman dan pelayanan publik, Yudho mendedikasikan dirinya untuk memastikan jalannya proses demokrasi yang transparan dan bermartabat di Kota Beriman atau Madinatul Iman (sebutan lain Kota Balikpapan).

“Setiap tahapan pemilu harus berjalan sesuai dengan aturan dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” pungkasnya menegaskan. (bro2)