BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Prakoso Yudho Lelono, pria kelahiran 24 Juli 1981 ini telah resmi menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan. Dirinya mampu bersaing dengan 10 calon komisioner dan dilantik oleh KPU RI pada 24 Maret 2024 lalu.
Akrab disapa Yudho, pemuda ini lahir dan besar di kawasan Gunung Satu, belakang Plaza Kebun Sayur.
“Saya lahir dan besar di Balikpapan sampai lulus dari SMPN 3. Kemudian pindah ke Pesantren (Modern Darussalam) Gontor di Ponorogo dan lulus 2001, lalu kuliah di IAIN Sunan Ampel,” kata Yudho mengawali perbincangan bersama Beranda Post, Rabu (27/3/2024).
Yudho telah meniti karier yang beragam sebelum menjabat sebagai Ketua KPU Balikpapan. Setelah menyelesaikan pendidikan di IAIN Sunan Ampel, ia merintis karir sebagai reporter pada salah satu TV nasional dan bekerja di lembaga survei.
Pengalamannya tidak berhenti di situ, karena ia juga aktif sebagai Ketua Alumni Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Gontor dan Sekretaris MUI Kota Balikpapan Bidang Hubungan Antarumat Beragama.
Bahkan kala masih berstatus mahasiswa, Yudho merupakan seorang aktivis kampus. Dia bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kota Surabaya, Jawa Timur. Mulai dari tingkat rayon hingga komisariat.
“Sempat juga di Pemilu kemarin, saya aktif sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan Balikpapan Barat,” ungkapnya.
Sebelum bergabung di KPU, Yudho pernah mencoba untuk menjadi komisioner pada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Balikpapan. “Masuk 10 besar, tapi gugur,” ucapnya.
Bagi Yudho, tantangan teberat saat menjalani seleksi KPU adalah ujian mental, baik selama proses tahapan maupun dalam menghadapi tekanan normatif.
“Tantangan terberat mental aja selama melawati tahapan. Selain ujian normatif, ya mental,” ujarnya.
Pengalaman Yudho dalam organisasi, mulai dari PMII Surabaya hingga keterlibatannya dalam berbagai lembaga di Balikpapan, telah membentuknya menjadi pemimpin yang inklusif dan responsif.
“Latar belakang ini yang memotivasi saya untuk turut serta dalam penyelenggaraan pemilu, mengawal demokrasi di Indonesia melalui KPU Balikpapan,” tuturnya.
Dengan latar belakang yang kaya akan pengalaman dan pelayanan publik, Yudho mendedikasikan dirinya untuk memastikan jalannya proses demokrasi yang transparan dan bermartabat di Kota Beriman atau Madinatul Iman (sebutan lain Kota Balikpapan).
“Setiap tahapan pemilu harus berjalan sesuai dengan aturan dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” pungkasnya menegaskan. (bro2)