BERANDAPOST.COM, BALI – Salah satu perusahaan energi bersih terbesar di dunia, Abu Dhabi Future Energy, PJSC – Masdar berencana melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk mengembangkan proyek energi terbarukan sebesar 200 MW di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun energi terbarukan sebesar 2 GW.
Pengumuman ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar, Abdulla Zayed.
Penyerahan LtP disaksikan oleh Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan, serta Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem AlDhaheri.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono menjelaskan komitmen untuk menjadikan IKN sebagai kota yang memprioritaskan aspek keberlanjutan melalui energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
“Akan menempatkan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan yang memanfaatkan energi bersih. Hal ini dapat membuktikan bahwa kawasan urban dapat berkembang selaras dengan alam,” kata Bambang dalam rilsinya, Senin (21/5/2024).
Chief Executive Officer Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi memastikan bahwa UEA tetap berkomitmen kuat untuk memajukan sektor energi Indonesia, dengan berfokus pada energi terbarukan yang sejalan dengan Konsensus UEA yang dicapai pada COP28.
“Upaya bersama kami akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam transisi energi global” imbuh Masdar.
Country Director Tony Blair Institute yang juga penasihat investasi Otorita IKN, Shuhaela Haqim menyambut baik minat investasi Masdar karena dekarbonisasi merupakan inti dari perjalanan ekonomi hijau Indonesia.
“Dengan perkembangan ini, Nusantara telah menunjukkan komitmen nyatanya untuk menjadi pelopor dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia yang akan memperkuat ekosistem energi terbarukan di negara ini,” ujar Haqim.
Letter to Proceed merupakan salah satu bentuk nyata besarnya minat investasi asing di Nusantara. Perkembangan didukung oleh kemitraan strategis Otorita IKN dengan Indonesia Investment Authority (INA), serta advisory dari Tony Blair Institute for Global Change.
Nusantara berkomitmen untuk menjadi kota dengan emisi nol pada tahun 2045 dengan semua tenaga listriknya berasal dari sumber terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin. (*/bro2)