Grand Design Pembangunan Kependudukan IKN

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Sebagai upaya mewujudkan visi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Kota Dunia untuk semua, Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Wilayah IKN” di Gran Senyiur Hotel, Balikpapan pada Jumat (21/6/2024).

FGD ini dimoderatori oleh Rektor Institut Teknologi Kalimantan Agus Rubiyanto dan Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal, serta dihadiri berbagai pemangku kepentingan.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk merumuskan GDPK di wilayah IKN yang komprehensif dan berkelanjutan serta membangun koordinasi dan sinergi yang erat antara Otorita IKN dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat guna menemukan solusi terhadap permasalahan kependudukan.

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin menyampaikan bahwa kebijakan yang dirumuskan oleh Otorita IKN harus lebih efektif dan efisien untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

“Di IKN ini, semua harus disusun dan dibuat tata kelola yang berbeda dengan yang biasanya. Tata kelola kependudukan di IKN harus lebih cekatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” ungkap Alimuddin.

“IKN harus merumuskan kebijakan berdasarkan PP No.27 tahun 2023 yang memberikan wewenang khusus kepada Ibu Kota Nusantara untuk membuat aturan yang lebih baik, efektif, efisien, dan cepat dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” tambahnya.

Pendapat serupa disampaikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiar, yang menekankan bahwa IKN adalah masa depan dan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain yang sedang membangun atau berkembang.

Lebih lanjut, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN, Munawar Asikin menjelaskan bahwa terdapat lima pilar GDPK yang dapat menjadi alat bantu dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan, yaitu pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, persebaran, dan mobilitas penduduk, serta administrasi kependudukan.

“Penyusunan GDPK dalam membangun IKN tidak dapat dilakukan sendiri, dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sangat dibutuhkan dalam sinergi merancang perencanaan pengendalian penduduk,” tutup Munawar.

Hasil diskusi ini diharapkan dapat segera diimplementasikan dalam kebijakan dan program konkret untuk pembangunan IKN.

Kader HIPMI dan HIPKA Dirikan Hotel di IKN

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Untuk mendukung program pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara IKN seorang pengusaha muda Haji Nanang Anggoro yang merupakan kader HIPMI dan HIPKA mendirikan Hotel Nusantara Cabin and Caffe yang terletak di kawasan IKN.

Hotel Nusantara Cabin and Caffe menawarkan konsep moderen yang meyatu dengan alam. Diharapkan para tamu yang menginap bisa istirahat dengan nyaman akan tetapi sekaligus bisa menikmati suasana alam.

Hotel Nusantara Cabin and Caffe dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi dengan 30 kamar lengkap dengan taman bunga dan fasilitas kafe, jadi selain untuk beristirahat menginap tempat ini juga bisa digunakan untuk makan dan minum dengan suasana alam yang nyaman.

Hotel yang terletak di Jalan Danau Maninjau, Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara atau 10 menit dari Istana Negara ini juga sangat strategis karena berada dekat dengan kawasan perbankan dan pasar.

Untuk membangun ini Haji Nanang Anggoro bersama sejumlah investor lain Septiadi Andhiono, Tandu Ramadhani dan Frangky Arianto menginvestasikan modal sebanyak 15 Miliar Rupiah.

Menurut Haji Nanang Anggoro, pembangunan Ibu Kota Nusantara IKN membuka peluang usaha yang begitu besar, sehingga ia tidak tanggung-tanggung melakukan investasi. Salah salah satunya mendirikan hotel dan kafe.

“Selain membantu program pemerintah juga ini bagian dari pengembangan usaha,” ungkapnya dalam rilis tertulis, Selasa (11/6/2024).

Hotel Nusantara Cabin and Caffe nantinya akan menyiapkan tiga jenis kamar tipe ruby, safir dan zamrud dengan harga permalamnya antara 599 ribu sampai 799 ribu rupiah. Hotel ini juga menawarkan menginap harian, bulanan, dan tahunan dengan cek in digital tanpa resepsionis dengan dukungan managemen sistem profesional.

Senentara itu, Septiadi Andiono tertarik untuk bergabung investasi karena mendapatkan dua keuntungan yaitu, keuntungan dari bisnis hotel dan kafe. “Juga akan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset,” ucapnya.

Rencananya Hotel yang masih dalam proses pengerjaan ini akan mulai beroperasi pada Agustus 2024. Untuk mempercepat proses pembangunan di IKN, lebih lanjut H Nanang Anggoro juga mengajak pengusaha muda untuk ikut berinvestasi baik secara mandiri maupun dengan sistim crowd funding. (*/bro2)

Gibran Saksikan Karnaval Budaya, Rahmad Mas’ud: Solid Dukung IKN

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII 2024 di Kota Balikpapan semakin meriah. Diramaikan karnaval budaya yang menampilkan ragam pakaian adat dan kesenian dari delegasi kota-kota peserta.

Kehadiran Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka turut menarik perhatian masyarakat yang hadir menyaksikan karnaval. Putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini sempat membagi-bagikan gantungan kunci berbentuk Teletubies.

Sementara Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan bahwa kehadiran Gibran memberikan rasa bangga dan menambah semangat peserta Rakernas Apeksi XVII 2024.

“Karena beliau (Gibran) adalah juga Wakil Presiden terpilih yang Insyaallah dilantik Oktober nanti,” kata Rahmad Mas’ud di Halaman Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Rabu (5/6/2024) malam.

Sedangkan mengenai karnaval budaya, Rahmad menjelaskan bahwa merupakan tradisi yang ditunggu-tunggu pada setiap pelaksanaan Rakernas Apeksi.

“Kita berkesempatan untuk menampilkan dan menyaksikan bersama-sama, betapa kayanya kesenian dan budaya tradisional yang tentunya dikemas secara kreatif,” ujarnya.

Adapun tema yang diangkat pada karnaval budaya kali ini adalah “Merajut Keberagaman Budaya, Mendukung IKN. Tema tersebut menurut Rahmad sebagai ungkapan bahwa Apeksi solid mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Ditunjukkan melalui suasana suka cita dan kemeriahan karnaval oleh berbagai daerah, tentunya delegasi kota yang hadir di Balikpapan,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Balikpapan ini turut memberikan apresiasi kepada delegasi dan perwakilan kota yang sudah mempersiapkan diri untuk ambil bagian dalam perhelatan karnaval budaya.

Ketua Apeksi, Eri Cahyadi menambahkan bahwa karnaval budaya menjadi pengingat akan kayanya Indonesia karena memiliki banyak budaya, kesenian hingga pakaian adat.

“Ini menunjukkan bahwa ketika kita berbeda maka ada satu kekuatan besar, satu kekeluargaan yang luar biasa. Karena itulah kita disatukan pada karnaval ini,” imbuh Eri Cahyadi.

Baca juga: Dihadapan Jokowi, Rahmad Mas’ud Sampaikan Ini ke Peserta Rakernas Apeksi XVII

Menurut Wali Kota Surabaya ini, perbedaan budaya dan adat istiadat menjadi sebuah modal untuk menyatukan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita berbeda dari pakaian, kita berbeda kesenian. Tetapi ketika kita bernegara, maka satu tujuan kita adalah memberikan yang terbaik bagi warga kota yang ada di tempat kita masing-masing,” imbuhnya.

Selanjutnya mengenai IKN, Eri berpandangan sebagai sebuah berkah bagi seluruh Wali Kota dan Pj Wali Kota peserta Rakernas Apeksi XVII. Terlebih mereka berkesempatan menjejakan kaki di lokasi yang bakal menjadi pusat peradaban baru di Tanah Air.

Baca juga: Tantangan Jokowi ke Seluruh Wali Kota

“Insyaallah, tanah IKN dan Balikpapan memberikan berkah bagi seluruh Wali Kota maupun Pj Wali Kota yang hadir,” pungkas dia. (*/bro2)