Literasi Pasar Modal Tumbuhkan Investor Baru

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia sudah melampaui 13 juta single investor identification (SID) dengan pertumbuhan lebih dari 863 ribu SID baru di sepanjang tahun 2024. Sementara itu jumlah investor saham Indonesia telah mencapai 5,7 juta SID.

Berbagai kegiatan edukasi dan promosi yang dilakukan oleh BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan berbagai komunitas, hingga pengenalan aplikasi IDX Mobile sebagai referensi dalam berinvestasi telah menjadi pendorong signifikan dalam pertumbuhan jumlah investor Pasar Modal Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, menyatakan harapan agar masyarakat luas dan calon investor dapat memahami informasi serta mekanisme perdagangan yang ada sekaligus meningkatkan literasinya akan pasar modal.

“Masyarakat dan calon investor diharapkan bisa mendapatkan pemahaman yang cukup baik, sehingga saat menjadi investor bisa mengambil keputusan investasi secara rasional. Tentunya hal tersebut didasari dengan data dan informasi akurat serta dapat diandalkan melalui berbagai fasilitas yang BEI sediakan, seperti IDX Mobile dan website” ujar Jeffrey dalam rilisnya, Kamis (27/6).

Metode sosialisasi dan edukasi lainnya juga turut dilakukan, di antaranya melalui penyelenggaraan kompetisi olahraga seperti Chess Competition bersama IDX Channel, hingga pengenalan pasar modal melalui IDX Mobile. Ia menambahkan bahwa BEI terus mendorong penggunaan IDX Mobile untuk meningkatkan literasi mengenai pasar modal Indonesia.

“Saat ini, dari 5,7 juta investor saham, sebagian besar sudah memiliki aplikasi online trading. Tentu saja aplikasi tersebut memiliki kelengkapan dan kompleksitasnya masing-masing, mungkin ada yang kompleks tapi ada juga yang masih dasar, sehingga investor butuh informasi tambahan dengan mengunduh IDX Mobile,” katanya.

Dari Januari hingga Mei 2024, terdapat 6.211 kegiatan edukasi pasar modal yang diikuti oleh lebih dari 5,8 juta peserta di seluruh Indonesia. Masifnya kegiatan ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi BEI bersama OJK, Self-Regulatory Organization (SRO), Anggota Bursa, Perusahaan Tercatat, Manajer Investasi, komunitas pasar modal, sekaligus stakeholders lainnya, termasuk Galeri Investasi BEI yang per 20 Juni 2024 telah berjumlah 904 Galeri Investasi BEI.

Sosialisasi dan edukasi juga dilakukan melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal yang senantiasa didukung oleh Anggota Bursa dan Manajer Investasi, baik secara langsung ataupun melalui kerja sama pendirian Galeri Investasi BEI.

Selain itu, Program Duta Pasar Modal juga menyumbang pertumbuhan jumlah investor baru saham dan pasar modal Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat Indonesia secara langsung dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dan pasar modal.

“Sejak pertama kali diluncurkan pada 15 Februari 2023 hingga saat ini, sebanyak 2,9 juta peserta telah teredukasi melalui 5.460 kegiatan yang melibatkan 2.881 Duta Pasar Modal,” sebutnya.

Hingga 31 Mei 2024, jumlah pengguna IDX Mobile telah mencapai 154.883, naik sebesar 47 persen sejak 31 Desember 2023. Sejak awal tahun, rerata jumlah pengguna yang dihasilkan setiap hari mencapai 306 pengguna. (*/bro2)

Sekolah Pasar Modal Antisipasi Investasi Bodong

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan (KP) Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki program unggulan bernama Sekolah Pasar Modal. Merupakan program edukasi dan sosialisasi keuangan.

Kepala BEI Kaltim, Ferdinan Sihombing mengatakan Sekolah Pasar Modal sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya di sektor pasar modal.

“Serta untuk memberikan informasi tentang investasi yang legal dan aman kepada masyarakat, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pengusaha hingga pegawai negeri,” kata Ferdinan Sihombing usai buka puasa bersama awak media di Scako Cofee, Rabu (27/3/2024) malam.

Pasalnya banyak modus yang dilakukan oleh oknum dalam menjerat calon investor melalui investasi bodong dalam beberapa tahun terakhir. Modus yang biasa digunakan seperti arisan, investasi bagi hasil dengan keuntungan tinggi, dan investasi bodong berbasis multilevel marketing.

“Media sangat berperan dan efektif dalam melawan keberadaan investasi bodong. Tanpa adanya dukungan media, kami tak bisa mencegah pertumbuhan investasi bodong yang marak berkembang di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada lebih Rp100 triliun kerugian masyarakat akibat investasi bodong. “Maka kami mengajak agar berhati-hati dalam melakukan investasi,” pesannya.

BEI atau dikenal IDX berupaya konsisten dalam melaksanakan pemasyarakatan pasar modal di Kaltim dengan dukungan dari OJK, enam perwakilan perusahaan sekuritas dan 20 Galeri investasi BEI se-Kaltim.

“Sekolah Pasar Modal membekali masyarakat untuk dapat melek keuangan,” imbuhnya.

Selain itu, juga untuk mendorong masyarakat agar siap melakukan praktik menjadi investor di Pasar Modal, baik itu sebagai investor saham maupun investor obligasi dan reksa dana.

“BEI Kaltim telah melalukan 168 kegiatan dari awal tahun baik online maupun secara tatap muka,” ungkapnya.

Per Februari 2024, tercatat sebanyak 221.501 warga Kaltim telah menjadi investor di Pasar Modal Indonesia, yang mana terdapat 5.962 investor baru sepanjang tahun 2024 atau tumbuh sebesar 3 persen.

“Juga pada sepanjang Januari sampai dengan Februari 2024 terakumulasi sebanyak Rp2,26 triliun total transaksi saham yang dilakukan oleh investor saham asal Kaltim,” paparnya.

Adapun total nilai saham investor saham asal Kaltim tercatat sebanyak Rp25,2 triliun per Februari 2024. (bro2)