Sekolah Pasar Modal Antisipasi Investasi Bodong
Kepala BEI Kaltim, Ferdinan Sihombing mempresentasikan perkembangan saham sekaligus sosialisasi Sekolah Pasar Modal. (BerandaPost.com)

Sekolah Pasar Modal Antisipasi Investasi Bodong

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan (KP) Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki program unggulan bernama Sekolah Pasar Modal. Merupakan program edukasi dan sosialisasi keuangan.

Kepala BEI Kaltim, Ferdinan Sihombing mengatakan Sekolah Pasar Modal sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya di sektor pasar modal.

“Serta untuk memberikan informasi tentang investasi yang legal dan aman kepada masyarakat, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pengusaha hingga pegawai negeri,” kata Ferdinan Sihombing usai buka puasa bersama awak media di Scako Cofee, Rabu (27/3/2024) malam.

Pasalnya banyak modus yang dilakukan oleh oknum dalam menjerat calon investor melalui investasi bodong dalam beberapa tahun terakhir. Modus yang biasa digunakan seperti arisan, investasi bagi hasil dengan keuntungan tinggi, dan investasi bodong berbasis multilevel marketing.

“Media sangat berperan dan efektif dalam melawan keberadaan investasi bodong. Tanpa adanya dukungan media, kami tak bisa mencegah pertumbuhan investasi bodong yang marak berkembang di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada lebih Rp100 triliun kerugian masyarakat akibat investasi bodong. “Maka kami mengajak agar berhati-hati dalam melakukan investasi,” pesannya.

BEI atau dikenal IDX berupaya konsisten dalam melaksanakan pemasyarakatan pasar modal di Kaltim dengan dukungan dari OJK, enam perwakilan perusahaan sekuritas dan 20 Galeri investasi BEI se-Kaltim.

“Sekolah Pasar Modal membekali masyarakat untuk dapat melek keuangan,” imbuhnya.

Selain itu, juga untuk mendorong masyarakat agar siap melakukan praktik menjadi investor di Pasar Modal, baik itu sebagai investor saham maupun investor obligasi dan reksa dana.

“BEI Kaltim telah melalukan 168 kegiatan dari awal tahun baik online maupun secara tatap muka,” ungkapnya.

Per Februari 2024, tercatat sebanyak 221.501 warga Kaltim telah menjadi investor di Pasar Modal Indonesia, yang mana terdapat 5.962 investor baru sepanjang tahun 2024 atau tumbuh sebesar 3 persen.

“Juga pada sepanjang Januari sampai dengan Februari 2024 terakumulasi sebanyak Rp2,26 triliun total transaksi saham yang dilakukan oleh investor saham asal Kaltim,” paparnya.

Adapun total nilai saham investor saham asal Kaltim tercatat sebanyak Rp25,2 triliun per Februari 2024. (bro2)