Pesan Rudy Mas’ud untuk Anak Muda Kaltim

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Anggota DPR RI, Rudy Mas’ud menghadiri pengajian umum yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Masjid Luhur Bairuha, Pondok Pesantren Bairuha, Jalan Guntur Damai, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Minggu (19/5/2024).

Rudy Mas’ud menerima undangan spesial dari kegiatan pengajian dan silaturahmi untuk memperkuat ukhuwah islamiyah di Madinatuo Iman.

“LDII adalah salah satu organisasi keagamaan yang ada di kota Balikpapan yang suka membangun silaturahmi sejak 2018. Jadi sudah cukup lama ya,” kata Rudy Mas’ud.

Dirinya menyempatkan diri untuk hadir sekaligus menjalin silaturahmi dengan para jemaah dan warga sekitar. “Alhamdulillah, selalu terjalin dan terajut dengan baik,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Rudy Mas’ud berpesan kepada anak-anak muda agar memiliki kompetensi serta daya saing dan energi yang cukup untuk berkompetisi. Terlebih dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Ya, pastinya anak-anak muda harus bersiap karena menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Anggota DPR RI, Rudy Mas’ud. (Istimewa)

Keberadaan IKN, lanjut Rudy Mas’ud, menjadi daya tarik orang luar untuk datang dan mengadu nasib di Kaltim khususnya Balikpapan sebagai kota penyangga. Termasuk masyarakat dunia atau global yang akan hidup berdampingan.

“Terutama yang muda-muda ini harus punya kompetensi dan daya saing,” tukasnya.

Rudy Mas’ud juga menilai langkah-langkah yang dilakukan para pemimpin di Kaltim, baik terdahulu sampai sekarang, sangat berkesinambungan. Namun menurutnya, diperlukan percepatan atau akselerasi dalam mempersiapkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan daerah.

“Perlu juga berakselerasi karena hari ini, kalau seandainya IKN tidak ada, mungkin proses pembangunan di Kaltim perlu waktu, ya kira-kira 50 sampai 70 tahun baru bisa setara dengan daerah yang lain,” sebutnya.

“Tetapi dengan adanya IKN, akan menjadi kota metropolitan untuk Kaltim yang hanya perlu waktu 10 tahun. Jadi kita memang perlu berakselerasi, mengejar pembangunan SDM,” sambungnya.

Sedangkan kepada LDII, dirinya berharap menjadi lokomotif penggerak untuk meningkatkan SDM. Tidak sekadar menanamkan iman dan takwa saja.

“Tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi juga harus bisa dibangun,” pungkas Rudy Mas’ud. (bro2)

Rudy Mas’ud, Kepemimpinan Inklusif dan IKN untuk Kaltim Berkelanjutan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman budayanya, membutuhkan sosok pemimpin yang dianggap sesuai dengan dinamika dan kebutuhan wilayah.

Rudy Mas’ud dengan gaya kepemimpinan inklusifnya, telah menjadi pilihan yang tepat untuk memimpin Kaltim menuju masa depan yang berkelanjutan. Gaya kepemimpinan inklusif bukanlah sekadar retorika, melainkan prinsip yang terbukti menghasilkan hal positif dalam banyak lingkungan.

Di tengah tantangan yang kompleks dan beragam di Kaltim, inklusif dalam kepemimpinan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap suara didengar, setiap kebutuhan dipertimbangkan, dan setiap potensi dikembangkan.

Sehingga masyarakat lebih dihargai dan didengar oleh pemerintah. “Kepemimpinan yang inklusif mengarah keputusan yang lebih baik, karena berbagai perspektif dipertimbangkan,” kata Rudy Mas’ud.

Salah satu aspek utama dari kepemimpinan inklusif Rudy Mas’ud yakni pemberdayaan masyarakat lokal. Terlebih Kaltim memiliki beragam kelompok etnis, budaya, dan ekonomi, dan melalui pendekatan inklusif.

Tokoh Partai Golkar ini memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses pembangunan. Dengan memberikan ruang bagi partisipasi aktif dari semua stakeholder, termasuk masyarakat adat, pelaku usaha kecil, dan pemuda.

“Kaltim dapat menggali potensi penuhnya untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,” imbuh wakil rakyat Kaltim di DPR RI ini.

Rudy Mas’ud juga menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahannya. Dengan membuka akses informasi dan memastikan bahwa keputusan-keputusan penting diambil secara terbuka.

Dirinya ingin menciptakan lingkungan kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat dapat tumbuh. Hal ini memperkuat ikatan antara pemerintah dan rakyat.

“Serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya.

Namun, kepemimpinan inklusif Rudy Mas’ud juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan terbesar yakni memastikan bahwa kepentingan semua pihak diwakili dengan adil dan seimbang.

“Dalam konteks Kaltim yang heterogen, perbedaan pendapat dan kepentingan seringkali muncul, dan tugas seorang pemimpin yakni menciptakan ruang bagi dialog dan kompromi yang memperkuat persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Di Kaltim ini, keberagaman dihargai, partisipasi publik dijunjung tinggi, dan pembangunan dilakukan secara berkelanjutan,” tambah Rudy Mas’ud.

Selain itu, dengan rencana pembangunan kereta api cepat di Kalimantan yang menghubungkan Malaysia (Sarawak) dan Brunei di utara Pulau Kalimantan, Kaltim akan semakin terhubung dengan negara tetangga.

“Tentunya peluang itu memperkuat sinergi regional dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi,” sebutnya.

Terlebih lagi dengan kesiapan infrastruktur konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menurut Rudy Mas’ud, akan memainkan peran penting dalam memastikan keberhasilan proyek tersebut.

“Saya yakin Kaltim akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan,” pungkasnya. (bro2)

Paparan SO2 Pasca-Erupsi Gunung Ruang Belum Terkonfirmasi di Kaltim

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menyatakan belum menerima konfirmasi mengenai paparan gas sulfur dioksida (SO2) di Kalimantan Timur (Kaltim) setelah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, informasi terkait paparan gas SO2 perlu didukung oleh data yang valid.

“Untuk mengetahui apakah paparan gas SO2 sampai Kaltim sesuai dengan informasi yang beredar, tentu harus ada dukungan data. Sampai saat ini, kami belum terima informasi itu,” kata Diyan Novrida seperti disitat dari Antara, Senin (22/4).

BMKG Balikpapan juga tidak memiliki peralatan untuk mengukur gas sulfur, sehingga validasi informasi paparan belum dapat dipastikan.

Meskipun begitu, BMKG menyatakan bahwa penerbangan di Kaltim masih berjalan normal dan tidak terdampak, kecuali rute yang menuju Manado.

Sebelumnya, kabar mengenai paparan gas SO2 dari erupsi Gunung Ruang hingga ke Pulau Kalimantan beredar luas di media sosial. Namun, BMKG belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.

Erupsi Gunung Ruang terjadi pada Rabu (17/4) malam, dengan lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawahnya. Fenomena alam kilatan petir vulkanik juga teramati akibat letusan eksplosif tersebut.

PVMBG telah meningkatkan status Gunung Ruang dari Normal menjadi Waspada hingga Awas sejak 16 April 2024, dan gunung berapi tersebut diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. (*/bro2)