Baru Ulu Rawan Pangan, GPM Digelar Dua Hari

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Masyarakat mulai memadati lokasi Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di halaman Kantor Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat sejak Rabu (6/3/2024) pagi. GPM merupakan program dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan GPM digelar selama dua hari atau sampai Kamis (7/3/2024) besok.

“Menjelang bulan Ramadan biasanya kan harga barang-barang naik. Kebetulan daerah yang kita pilih hari ini berbeda dengan yang sebelumnya,” kata Sri Wahyuningsih atau akrab disapa Yuyun ini.

Bukan tanpa alasan dipilihnya Kelurahan Baru Ulu sebagai lokasi GPM. “Berdasarkan data kami, Kelurahan Baru Ulu masuk peta kerawanan pangan,” ungkapnya.

Sejatinya cakupan GPM adalah untuk se-Kota Balikpapan. Tetapi animo masyarakat di Kelurahan Baru Ulu ataupun Kecamatan Balikpapan Barat sudah cukup tinggi.

“Mulai pagi tadi banyak yang sudah datang, dan kita bekerja sama juga dengan Bulog dalam hal penjualan Beras SPHP,” ujarnya.

Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau lebih dikenal dengan sebutan Beras Bulog sengaja dihadirkan dalam GPM. Mengingat harga beras premium yang sempat melambung tinggi di pasaran. Mencapai Rp19 ribu per kilogram (Kg).

“Dari beberapa event yang kami lakukan, ternyata beras SPHP sangat diminati masyarakat,” sebutnya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih (berdiri) membuka Gerakan Pangan Mandiri di Kelurahan Baru Ulu. (Istimewa)

DP3, lanjut Yuyun, memiliki event rutin untuk GPM yakni tiga kali dalam sepekan dengan lokasi yang berbeda-beda. GPM di kantor DP3 Balikpapan digelar setiap Selasa dan dimulai pada pukul 09.30 Wita.

“Kemudian di Taman Tiga Generasi setiap hari Sabtu, dan Minggu di Taman Bekapai,” imbuhnya.

Sehingga untuk GPM di Kelurahan Baru Ulu turut menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) agar menghadirkan satu truk Beras SPHP setiap hari. Sekaligus mendukung Operasi Pasar Beras yang digarap perusaahan umum pelat merah tersebut.

“Beras SPHP dijual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi). Kami juga sediakan 350 tabung LPG 3 Kg dari Pertamina. Harganya juga sesuai HET,” imbuhnya.

Hanya saja, Yuyun belum mendapatkan informasi berapa ton Beras SPHP yang disiapkan Bulog. Dirinya cuma mengetahui Bulog menyiapkan satu truk untuk satu hari.

“Beras SPHP itu HET-nya Rp55 ribu per 5 Kg. Kalau LPG 3 Kg Rp19 ribu per tabung,” pungkasnya. (bro2)

Operasi Pasar Murah Digelar Ramadan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memastikan untuk menggelar operasi pasar murah saat menghadapi Ramadan tahun ini. Operasi pasar murah bakal digelar di enam kecamatan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan, pihaknya sudah menggelar pertemuan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk rencana tersebut.

“Saya sudah rapat dengan teman-teman, nanti akan gelar operasi pasar atau pasar murah di seluruh kecamatan,” kata Haemusri Umar saat ditemui di Balai Kota Balikpapan, Senin (26/6/2024).

Jadi ada di enam kecamatan kita lakukan operasi pasar terkait semua komoditas pangan. Bukan beras saja. Bekerja sama dengan Bulog, Bank Indonesia dan distributor. Itu yang akan kita lakukan.

Berdasarkan data pangan nasional, lanjutnya, harga beras medium berada dikisaran Rp13 ribu per kilogram (Kg). Sedangkan khusus beras premium Rp17.500 per Kg.

“Kalau dilihat dari angka ini, harganya masih normal khusus Balikpapan,” sebutnya.

Dirinya mengakui stok beras di pasar tradisional telah berkurang. Sedangkan beras dari berbagai merek dan ukuran masih tersedia di retail modern.

“Tinggal harganya aja lagi untuk yang beras premium,” ujarnya.

Kemudian bersumber dari hasil rapat dengan TPID bahwa kebutuhan beras untuk Balikpapan tersedia sampai dengan Juni. Bahkan telah tiba pasokan tambahan sebanyak 3.300 ton.

“Itu diambil dari 11.600 ton beras impor dari Thailand yang untuk Kaltim dan Kaltara. Artinya ketersediaan cukup sampai Juni,” ungkapnya.

Ketersediaan LPG 3 Kg turut diantisipasi untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan. (Istimewa)

Selain komoditas pangan, Dinas Perdagangan turut mengantisipasi ketersediaan LPG 3 Kg. “Karena biasanya tiba-tiba hilang saat Ramadan,” ucapnya.

Dinas Perdagangan telah menjalin komunikasi dengan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan untuk mengamankan kebutuhan LPG bersubsidi. Pasalnya, pemakaian bahan bakar rumah tangga itu sangat membantu masyarakat dengan ekonomi kurang mampu.

“LPG 3 Kg itu juga cukup membantu khususnya di sektor UMKM,” pungkasnya. (bro2)

Distribusi LPG 3 Kg Terkendali Pascaoperasi Pasar dan Menjelang Pemilu 2024 di Kaltim

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Ketahanan LPG untuk Kalimantan Timur terutama di kota Balikpapan diklaim cukup aman. Terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.

Area Manager Comm, Relationship & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menyebut stok LPG tersedia 1.700 metrik ton (MT) dengan rerata harian sekitar 300 MT.

“Artinya ada ketahanan stok enam hari,” kata Arya, Kamis (1/2/2024).

Pertamina sebelumnya menggelar operasi pasar LPG 3 Kg di beberapa daerah termasuk di kota Balikpapan pada Januari lalu. Pasalnya, warga kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi tersebut.

Bahkan warga terpaksa membeli tabung yang hanya untuk masyarakat miskin dari pengecer dengan harga yang cukup mahal. Mencapai Rp35 ribu hingga Rp60 ribu per tabung.

Tentunya nominal yang harus dirogoh dari kantong tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp19 ribu per tabung di pangkalan resmi. “Tapi dalam dua minggu terakhir ini sudah sudah cukup aman,” ucapnya.

Berdasarkan evaluasi pascaoperasi pasar, susahnya warga mendapatkan LPG 3 Kg diperkirakan karena ada panic buying (beli panik) yang bersifat sementara akibat peraturan baru. Ditambah lagi usai libur panjang pada momen Natal dan Tahun Baru.

“Banyak pangkalan juga berupaya build up (menambah) karena mungkin stoknya cepat habis,” sebutnya.

Adapun peraturan baru yang dimaksud adalah keputusan Pemerintah bersama Pertamina bahwa masyarakat bisa membeli LPG 3 Kg setelah mendaftarkan diri menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke pangkalan resmi. Regulasi tersebut berlaku sejak 1 Januari 2024.

“Tapi sekarang kita lihat kondisinya terkendali. Masyarakat juga bisa menghubungi 135 (call center) apabila kesulitan mendapat LPG 3 Kg,” pungkasnya. (bro2)