Kisah Sukses Bank Sampah Selaras Alam

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Sebuah kisah inspiratif bermula dari gerakan sederhana ibu-ibu PKK RT 17 Damai Baru, Balikpapan Selatan, yang mengumpulkan sampah rumah tangga untuk dijual demi menghasilkan nilai ekonomi.

Namun, semangat mereka sempat redup ketika informasi tentang lomba Clean, Green and Healthy (CGH) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengemuka.

“Kami coba ambil alih untuk menghidupkan kembali bank sampah ini,” ujar Amintri, salah seorang ibu yang berperan penting dalam memulihkan semangat gerakan mengumpulkan sampah.

“Awalnya sampah itu dikumpulkan setiap akhir pekan dengan memanfaatkan teras rumah saya sendiri. Mulai dari 0 nasabah, hingga saat ini mencapai 58 nasabah,” sambungnya.

Namun, perjalanan tidaklah mudah. Melalui upaya mandiri dan kesepakatan dengan pihak kelurahan, Amintri akhirnya memperoleh Surat Keputusan (SK) Pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) Selaras Alam. Dengan semangat dan tekad yang kuat, dia berhasil menghidupkan kembali pengumpulan sampah di RT-nya.

“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Ibu Amintri, sosok Perempuan yang peduli dengan lingkungan dan memberikan value positif kepada masyarakat dengan memberikan pemahaman bahwa sampah dapat menghasilkan nilai ekonomi tersendiri,” tutur Raja Muda Siregar, General Manager (GM) PLN UIP KLT.

Berbekal bantuan dari PLN UIP KLT, Bank Sampah Selaras Alam mengalami kemajuan yang signifikan. Dengan inovasi dan dedikasi, bank sampah ini berhasil mengurangi tumpukan sampah anorganik sebanyak 12,36 ton dan telah menerima penghargaan dalam berbagai kegiatan inovasi pengelolaan sampah.

“Inovasi yang kami lakukan bukan hanya sebatas pengelolaan sampah anorganik, tetapi juga pengolahan sampah organik. Kami juga menerapkan program ‘Utang Sampah’ yang memberikan pinjaman dana kepada anggota bank sampah untuk kemudian dibayar atau dicicil dengan sampah,” ungkap Amintri.

Dengan semangat peduli lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, Bank Sampah Selaras Alam berhasil menarik perhatian tidak hanya dari lingkungan sekitar, tetapi juga pemerintahan dan lembaga pendidikan.

Dengan pelatihan yang terus dilakukan, bank sampah ini bukan hanya menjadi tempat pengumpulan sampah, tetapi juga pusat pembelajaran bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Harapan kami, sejalan dengan Pemerintah bahwa permasalahan tumpukan sampah dapat teratasi dengan adanya Bank Sampah Unit,” tambah Raja Muda Siregar.

Dengan nilai-nilai keberlanjutan dan semangat gotong royong yang terus menggelora, Bank Sampah Selaras Alam memberikan harapan baru dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Balikpapan. (*/bro2)

PLN UIP KLT Rampungkan Enam Proyek Strategis di Kalimantan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) merampungkan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Strategis lainnya di di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.

Adapun jumlah realisasi tiga proyek gardu induk dengan total kapasitas 60 MVA dan 3 jaringan transmisi sepanjang 209.64 kilo meter sirkit (kms) di tahun 2023.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menjelaskan, penyelesaian beberapa proyek tersebut akan memperkuat keandalan pasokan listrik dan mendukung perkuatan sistem interkoneksi Kaltim-Kalsel dan Kaltim-Kaltara.

“Tersedianya infrastruktur kelistrikan yang andal dan prima menjadi modal utama untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional dan pengembangan pembangunan daerah,” kata Raja, Kamis (11/1/2024).

Raja menyebut proyek yang selesai pada 2023 sangat penting untuk penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan guna meningkatkan keandalan sistem interkoneksi. Termasuk penyediaan infrastruktur bagi Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) seperti PT KFI dan PT Kobexindo.

“Dan di tahun 2023, PLN UIP KLT menunjukkan komitmennya bahwa PLN dapat menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan tepat mutu dan tepat guna,” klaimnya.

Seluruh proyek yang diselesaikan memiliki empat tujuan utama yaitu meningkatkan suplai listrik ke masyarakat, peningkatan keandalan sistem kelistrikan, menjadi pendorong penggerak roda perekonomian, serta pembangunan dan industri. Kemudian penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.

“Kendati untuk menempuh tujuan itu harus menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya.

Tantangan yang dimaksud Raja mulai dari lokasi infrastruktur dengan beragam kondisi seperti dari kontur tanah yang berbeda di setiap proyek. Sehingga diharuskan memiliki kajian yang kuat untuk pelaksanaan pembangunan.

“Juga tantangan terkait lingkungan sekitar. Tapi itu pun menjadi hal yang biasa. Berkat kerja sama lintas sektoran dan stakeholder, membuat proyek berhasil dengan aman,” ungkapnya.

Adapun proyek yang dirampungkan meliputi beberapa Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) seperti GI 150 kV Maloy Kapasitas 30 MVA, Ext. GI 150 kV Maloy 2 Line Bay, GI 150 kV Kandangan 30 MVA, SUTT 150 kV GI Bukuan-PT KFI, SUTT 150 kV GI Sangatta-GI Maloy, SUTT 150 kV GI Maloy-GI PT Kobexindo, SUTT 150kV Kandangan-Incomer.

“Harapannya, kerja keras yang kami hasilkan dapat mendukung roda perekonomian Indonesia khususnya Kalimantan,” pungkas Raja. (bro2)