BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) hari ini, Rabu (17/1/2024) kembali melakukan peletakan batu pertama pembangunan fisik (groundbreaking) tahap ke-4.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono menyampaikan bahwa pembangunan IKN terus berjalan sesuai dengan rencana.
“Progres pembangunan fisik semakin terlihat, kami yakin dan optimistis target akan pembangunan tercapai dan investor juga akan bertambah,” kata Bambang pada Selasa (16/1/2024) di Balikpapan.
Bambang menjelaskan, pembangunan IKN merupakan upaya untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Sehingga perlu dukungan dari semua pihak agar tidak hanya dipandang sebagai sebuah proyek tetapi upaya transformasi.
IKN merupakan bagian dari visi Indonesia 2045 yang ingin lepas dari status negara berpenghasilan menengah menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Kita perlu pusat ekonomi baru. Di Pulau Jawa sudah seperti yang ada sekarang. Ini menjadi salah satu program transformasi dan harus didukung semua elemen,” ujarnya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menambahkan, groundbreaking tahap ke-4 telah sesuai janji dan komitmen. “Kami semakin gaspol mewujudkan IKN,” imbuhnya.
Agung menjelaskan ada dua BUMN dalam groundbreaking tahap 4 yakni Pos Indonesia dan RRI. Pos Indonesia akan membangun nusantara logistik hub sedangkan RRI akan membangun studio dan akan siaran di IKN.
“Kita bisa melihat peran BUMN semakin nyata,” ucap Agung.
Dalam groundbreaking tahap ke-4 juga akan dimulainya pembangunan masjid negara oleh Kementerian PUPR. Masjid negara ini akan bisa menampung sekitar 60 ribu jemaah.
“Groundbreaking juga untuk pembangunan Memorial Park, kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kantor LPP RRI, hotel, dan pergudangan,” bebernya.
Bahkan akan ada penambahan minat investasi dari konsorsium investor Bandar Seri Begawan yang dipimpin oleh adik Sultan Brunei Darussalam yakni Her Royal Highness Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah, yang terdiri dari gabungan perusahaan internasional terutama Arab Saudi.
“Mereka berminat investasi untuk sektor hunian, rumah tapak dan apartemen, nilai investasinya antara 4,6 hingga 7 triliun rupiah,” ungkap Agung.
Sebelumnya, sebanyak 23 investor pelopor dari dalam negeri telah melaksanakan groundbreaking di IKN dengan investasi non-APBN dengan nilai sekitar Rp41,4 triliun. (*/bro2)