BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Hadi Saputro, optimistis bahwa Benuo Taka akan menjadi pusat ekonomi baru di masa depan.
Hadi Saputro menjelaskan bahwa kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat PPU. Selain itu, pemerintah pusat terus meningkatkan berbagai fasilitas infrastruktur pendukung IKN di kawasan Benuo Taka.
Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur terus dikebut. Proyek seperti Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) IKN, jalan tol, dan Jembatan Pulau Balang menjadi prioritas.
“Kami optimistis bahwa PPU akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Hadi Saputro pada Rabu (2/10/2024).
Menurut Hadi, keberadaan Bandar Udara VVIP akan menarik perhatian investor dan pelaku ekonomi lainnya untuk hadir dan mengembangkan berbagai sektor usaha.
Ia memastikan bahwa hal ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan perputaran uang di daerah, serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten PPU.
“Ini akan membawa dampak positif yang besar bagi perkembangan ekonomi daerah,” ungkapnya.
KOLABORASI LINTAS SKPD
Dalam kesempatan tersebut, Hadi Saputro menekankan bahwa Bapenda Kabupaten PPU berusaha berkolaborasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk menciptakan peluang ekonomi baru.
“Terutama di sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa,” ucapnya.
Ia memberikan contoh bahwa Bapenda sedang berdiskusi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag), serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk mengembangkan potensi ekonomi di sektor-sektor tersebut.
Menurutnya, potensi pengembangan ekonomi daerah masih sangat besar, mulai dari pengembangan destinasi wisata hingga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ia juga menyampaikan bahwa Bapenda PPU terus mendorong peningkatan pendapatan daerah melalui sektor-sektor pajak.
“Kami berharap bisa memaksimalkan potensi pajak dari sektor-sektor seperti pajak burung walet dan pajak reklame yang memiliki nilai ekonomi besar,” pungkasnya. (adv/bro3)