BMKG Balikpapan Bantah Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang
Gunung Ruang yang erupsi pada 17 April lalu turut memuntahkan abu vulkanik setinggi 3000 meter. Sempat beredar sebaran SO2 di Kaltim, namun dibantah oleh BMKG Balikpapan. (Istimewa)

BMKG Balikpapan Bantah Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Linimasa media sosial diramaikan dengan unggahan video yang menyatakan kewaspadaan atas sebaran sulfurdioksida (SO2) akibat erupsi dari Gunung Ruang. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser memberikan imbauan kepada masyarakat agar menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.

Menanggapi video sebaran SO2 dan imbauan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto menyampaikan bahwa pihaknya tidak ada menerbitkan informasi apapun terkait hal tersebut.

“Izin, BMKG belum pernah mengeluarkan info sebaran SO2,” tulisnya dalam pesan singkat di grup Whatsapp bernama Info BMKG Kaltim, Senin (22/4/2024).

BMKG turut merilis pemberitahuan melalui unggahan cerita atau story di akun Instagram @bmkgkaltim.

“Terkait informasi yang beredar mengenai sebaran SO2 di wilayah Kaltim sebagai dampak dari letusan Gunung Ruang, hingga saat ini belum ada releasne dari BMKG,” bunyi unggahan tersebut.

Pada akun Instagram dengan 896 pengikut ini turut dijelaskan bahwasanya gambar yang beredar di berbagai platform media sosial merupakan prediksi sebaran SO2.

“Adapun gambar yang tersebar jika dicek adalah salah satu gambar dari pemodelan prediksi sebaran SO2, bukan hasil dari pengamatan. Mohon ditunggu jika ada press
release resmi dari BMKG,” tutup unggahan tersebut.

Unggahan BMKG Balikpapan yang menginformasikan bahwa belum ada rilis resmi terkait sebaran SO2 di Kaltim. (Instagram @bmkgkaltim)

Sebelumnya dilansir dari Antara, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida menyebut bahwa informasi terkait paparan gas SO2 sampai Kaltim perlu didukung oleh data yang valid.

“Sampai saat ini, kami belum terima informasi itu,” ucapnya.

Baca juga: Paparan SO2 Pasca-Erupsi Gunung Ruang Belum Terkonfirmasi di Kaltim

BMKG Balikpapan juga tidak memiliki peralatan untuk mengukur gas sulfur, sehingga validasi informasi paparan belum dapat dipastikan.

Meskipun begitu, BMKG menyatakan bahwa penerbangan di Kaltim masih berjalan normal dan tidak terdampak, kecuali rute yang menuju Manado.

Sedangkan dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan rilis berupa penurunan status Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) sejak pukul 09.Wita. Informasi penurunan status diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Pada Level SIAGA ini, jarak aman masyarakat beraktivitas diturunkan dari sebelumnya 6 Km menjadi 4 Km termasuk jarak evakuasi,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid.

Erupsi Gunung Ruang terjadi pada Rabu (17/4) malam, dengan lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawahnya. Fenomena alam kilatan petir vulkanik juga teramati akibat letusan eksplosif tersebut.

PVMBG telah mengamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. (*/bro2)