Pedagang Makin Cuan Usai Jalan MT Haryono Balikpapan Mulus
Warung Sambal Bakar cabang Samarinda ini sempat tutup dua bulan dan kini semakin ramai pembeli setelah Jalan MT Haryono mulus. (BerandaPost.com)

Pedagang Makin Cuan Usai Jalan MT Haryono Balikpapan Mulus

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Jalan MT Haryono dari sepanjang jembatan DAM hingga di dekat tanjakan eks Giant Supermarket sudah beraspal mulus. Sebelumnya infrastruktur itu menjadi lokasi proyek pengendalian banjir DAS Ampal hingga peningkatan jalan.

Khusus di Jalan MT Haryono dekat simpang Beje-beje, kawasan ini tidak hanya jalannya saja yang ditingkatkan. Trotoar pun menjadi lebar, nyaman untuk pejalan kaki.

Sebelumnya perbaikan dan peningkatan jalan di kawasan tersebut, turut membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) turun omzet. Tapi kini, mereka merasakan dampak positifnya.

Seperti Anto, pedagang durian ini mengaku pendapatannya semakin meningkat. Banyak pembeli yang datang langsung dan menyantap manisnya Si Raja Buah di warungnya.

“Alhamdulillah, ramai yang beli terutama pas malam hari,” kata Anto, Senin (6/5/2024).

Pendapatan Anto dari berdagang durian sempat menurun lebih kurang enam bulan ketika proyek itu dikerjakan. Apalagi saat itu belum masuk musim durian.

“Pas jalan diperbaiki, Alhamdulillah, belum ada durian baru yang masuk. Tapi pas selesai, ada durian masuk, meningkat penjualan,” ungkapnya seraya bersyukur.

Durian yang dijual di Jalan MT Haryono Balikpapan. Semakin ramai ketika malam dan kerap didatangi pejabat untuk menyantapnya. (BerandaPost.com)

Durian yang dijual Anto mulai dari lokal seperti durian melak dan tanjung. Ada juga durian montong dari Palu. Pembelinya dari berbagai kalangan. Termasuk para pejabat.

“Pernah ada pejabat, menteri-menteri yang dari IKN, datang ke warung makan durian. Mereka rombongan,” sebutnya.

Peningkatan penjualan yang paling dirasakan Anto adalah ketika malam Tahun Baru lalu. Dia sampai meraup omzet hingga puluhan juta rupiah. Untuk durian lokal dijualnya Rp100 ribu per tiga sampai empat buah. Sedangkan durian montong Rp75 ribu per kilogram.

“Ramai yang datang, saya hitung ada lebih Rp30 juta terkumpul. Kalau hari biasa, seperti sekarang, ya sekitar Rp15 juta, apalagi kalau ada durian baru masuk, omzet saya bisa lebih,” ungkapnya yang menjalani usaha berjualan durian sejak 2006 silam.

“Kalau yang dibutuhkan sih mungkin lahan parkir ya, agak susah sebenarnya, karena pasti mobil parkir makan bahu jalan. Tapi ya kembali lagi, kalau orang minat ya pasti tetap datang,” imbuhnya.

Infrastruktur yang baik tentunya berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi. Mampu membuat pelaku UMKM semakin meraup untung.

“Dulu ramai, pas perbaikan jalan, mulai sepi pembeli dan memang belum ada durian baru yang masuk. Sekarang, Alhamdulillaj, pendapatan saya semakin bertambah,” pungkas Anto.

Hal yang sama dirasakan Rudi yang mengelola usaha kuliner Sambal Bakar cabang Samarinda. Dia sempat terpaksa menutup usahanya selama dua bulan karena proyek jalan.

“Alhamdulillah, sekarang pelanggan jadi lebih ramai,” ujarnya dan dia meyakini perbaikan infrastruktur adalah upaya pemerintah dalam mengembangkan kota sesuai dengan kemajuan zaman.

“Sekaligus mengasah mental kami. Tapi sekarang sudah ramai yang beli. Omzet bertambah, karyawan saya juga sudah ada 10 orang,” tutupnya.

Jalan yang mulus menjadi pembuktian kinerja Pemkot yang dipimpin Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud. Ditambah lagi dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan sebagai kota penyangga. (*/bro2)