Musim Hujan Diprediksi Pengaruhi Inflasi Juli
Komoditas ayam potong alami penurunan harga menjadi Rp55 ribu dari sebelumnya Rp60 ribu per ekor untuk ukuran besar. (BerandaPost.com)

Musim Hujan Diprediksi Pengaruhi Inflasi Juli

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Perkembangan harga konsumen di Balikpapan menunjukkan penurunan signifikan pada bulan Juni 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan secara bulanan turun dari 0,21 persen (mtm) menjadi 0,07 persen (mtm).

Secara kumulatif, inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada Juni 2024 tetap terkendali pada angka 3,00 persen (yoy), berada dalam rentang target inflasi nasional 2,5 persen ± 1 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan, Robi Ariadi menyoroti capaian tersebut dengan menjelaskan bahwa inflasi Juni yang terkendali didorong oleh normalisasi harga pangan dan biaya transportasi setelah Hari Raya Iduladha.

“Meski beberapa komoditas seperti Sigaret Kretek Mesin (SKM), kangkung, dan cabai mengalami kenaikan harga tertinggi, sejalan dengan meningkatnya permintaan setelah libur lebaran,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kenaikan tarif angkutan udara juga berkontribusi signifikan dalam mendorong inflasi dari sektor transportasi, terutama terlihat pada maskapai low-cost carrier selama periode liburan Iduladha. “Sedangkan kenaikan harga emas perhiasan dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global,” ungkapnya.

Sedangkan pada periode Juli 2024 ini, Bank Indonesia memperkirakan perlu waspada terhadap potensi inflasi akibat curah hujan yang meningkat karena berpotensi memengaruhi pasokan komoditas hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah, sayuran, dan perikanan. Kendati Bank Indonesia optimistis dapat menjaga inflasi tetap stabil dalam rentang target kendali.

Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Balikpapan terus berkoordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengambil langkah-langkah strategis mulai dari pelaksanaan high level meeting TPID, pembentukan toko penyeimbang, serta pelaksanaan program pangan murah dan operasi pasar intensif.

Berbagai langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi tekanan inflasi, khususnya pada kelompok makanan yang masih di atas target yang diharapkan.

“Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024, dengan harapan dapat mempertahankan inflasi pada rentang target nasional yang ditetapkan,” pungkasnya. (*/bro2)