BERANDAPOST.COM, SENDAWAR – Berdasarkan data, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menghadapi masalah serius dengan 11 pasien katarak yang memerlukan operasi setiap minggu. Oleh karena itu, Kubar sangat membutuhkan dokter mata untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya penanganan operasi katarak.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Kaltim Kaltara, dr. Eka Falentina Wati, SPM, yang menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target untuk melaksanakan operasi, salah satunya operasi katarak.
“Agar masyarakat bisa bebas dari gangguan kesehatan mata, mengingat penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak,” ujar Eka dikutip dari laman Pemkab Kubar, Rabu (7/8/2024).
Lebih lanjut, Eka menjelaskan, “Katarak dikenal dengan istilah beban katarak, yaitu jumlah pasien yang harus dioperasi namun belum tertangani. Gangguan atau kebutaan akibat katarak bisa dihindari, dan sangat disayangkan jika seseorang buta padahal masalah tersebut bisa dicegah. Kebutaan akibat katarak adalah salah satu masalah yang bisa diatasi.”
TARGET OPERASI 11 ORANG PER MINGGU
Di Kaltim dan Kaltara, terdapat enam kabupaten dengan beban katarak tinggi, termasuk Kubar.
“Dari data yang ada, jika dihitung berdasarkan kemampuan operasi katarak terhadap jumlah penduduk usia di atas 50 tahun, Kubar mengalami 455 kasus kebutaan, dengan 240 kasus di antaranya disebabkan oleh katarak. Oleh karena itu, kami menetapkan target operasi 11 orang per minggu khusus untuk Kubar,” jelas Eka.
Eka menambahkan, “Katarak menjadi prioritas karena ini adalah kebutaan yang bisa dihindari. Selain itu, katarak juga berdampak pada ekonomi. Satu orang yang buta akibat katarak di usia produktif tidak dapat bekerja, dan menambah satu orang lagi yang harus merawat, sehingga menambah beban ekonomi. Kerugian akibat kebutaan katarak per orang diperkirakan Rp 96.744 ribu per tahun. Eliminasi kebutaan katarak dapat mengurangi kerugian tersebut.”
Dengan kehadiran Perdami di Kubar, Eka berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat dan memberikan kebahagiaan melalui pemulihan penglihatan mereka. “Semoga ini menjadi berkah dan pahala bagi kita semua ke depan,” pungkas Eka. (*/bro2)