BERANDAPOST.COM, SENDAWAR – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengintegrasikan inklusi keuangan dalam sektor pertanian untuk mendukung pemulihan ekonomi. Fokusnya adalah petani milenial, guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
Acara ini terlaksana melalui Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (5/12/2024) lalu, bertema “Dukungan Akselerasi Inklusi Keuangan Bagi Petani Anggota BUMP.” FGD ini terselenggara dalam Ruang Pertemuan Bappedalitbang, Sendawar, dan Plt Asisten III Setda Kubar Yuli Permata Mora membuka langsung kegiatan tersebut.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Asisten Deputi Keuangan Inklusif, Erdiriyo turut menghadiri bersama jajaran dan pengurus kelompok tani.
Yuli Permata Mora yang membacakan sambutan Bupati Kubar FX Yapan, berharap FGD ini dapat memberikan pemahaman kepada kelompok tani tentang pentingnya BUMP. Tak hanya itu, Bupati juga mengharapkan agar program ini memberi akses pembiayaan dengan bunga rendah untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah daerah sedang menyusun Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk melindungi lahan pertanian,” ungkapnya.
Sektor pertanian menghadapi tantangan, antara lain usaha tani kecil dan alih fungsi lahan untuk perkebunan dan pertambangan. Intensifikasi pertanian melalui penerapan panca usaha tani dan teknologi modern. Bahkan untuk sektor perkebunan, karet dan kelapa sawit merupakan komoditas utama dengan produksi meningkat pada 2023.
Pemerintah juga memberikan bantuan pupuk, penyediaan bibit unggul, dan pembangunan jalan tani untuk mendukung sektor pertanian. Pada sektor peternakan, populasi sapi dan ayam ras pedaging mengalami peningkatan signifikan pada 2023.
“Sehingga produksi daging sapi tercatat 245.299 ton, sementara ayam ras pedaging mencapai 3,3 juta ton,” sebutnya.
POTENSI BESAR SEKTOR PETERNAKAN
Kutai Barat memiliki potensi besar untuk pengembangan peternakan, dengan lahan terbuka dan padang rumput yang luas. Lahan tersebut dapat menyediakan pakan untuk lebih dari 154.000 ekor ternak. Selain itu, sektor perikanan juga terus berkembang, dengan produksi perikanan tangkap melebihi target pada 2023.
Pemerintah daerah telah mengupayakan restocking ikan endemik dan meningkatkan pengawasan perikanan untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan. “Sektor perikanan budi daya, produksi meningkat dari 2.434 ton pada 2022 menjadi 2.405,51 ton pada 2023,” bebernya.
Bupati FX Yapan mengapresiasi FGD dan berharap Kutai Barat dapat memanfaatkan ilmu untuk kemajuan daerah. Ia juga menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mendukung program swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Bupati mengajak semua pihak untuk memanfaatkan forum ini secara optimal. Ia berharap peserta dapat berdiskusi, memberikan saran, dan berkontribusi untuk keberhasilan program ini. “Evaluasi dan monitoring program ke depan sangat penting untuk efektivitas pelaksanaan dalam daerah,” pungkasnya. (*/bro2)