Wali Kota: Proyek Saluran Sekunder untuk Mengatasi Banjir
Proyek saluran sekunder di kawasan Balikpapan Baru yang dianggarkan Rp9,9 miliar. (Istimewa)

Wali Kota: Proyek Saluran Sekunder untuk Mengatasi Banjir

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Proyek saluran sekunder di kawasan Balikpapan Baru merupakan langkah strategis Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menangani banjir.

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, yang menerangkan bahwa mengungkapkan bahwa penyelesaian proyek ini membutuhkan waktu cukup panjang.

“Pengerjaan saluran sekunder ini tidak bisa lekas selesai,” kata Rahmad Mas’ud, Rabu (4/9).

Dirinya menyampaikan bahwa penanganan banjir telah dilakukan secara bertahap menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Lebih dari satu atau dua tahun APBD, tapi kami sudah memulai pengerjaan secara bertahap,” imbuhnya.

Rahmad menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran dari APBD menjadi tantangan, dengan total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp1,6 triliun jika seluruh pekerjaan dilakukan sekaligus.

Dia menegaskan bahwa upaya penanganan banjir di Balikpapan bukan sekadar wacana, tetapi direalisasikan dengan nyata.

Dengan proyek saluran sekunder di Balikpapan Baru, Rahmad berharap dapat mengurangi dampak banjir, setidaknya menurunkan ketinggian air sebelum masalah ini benar-benar terselesaikan.

“Dan seluruh sistem harus tertata dengan baik, terutama di aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal,” ungkap Rahmad.

DIANGGARKAN RP 9,9 MILIAR

Dirinya menambahkan bahwa pengerjaan saluran sekunder ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV Maranginang dan dikawal oleh konsultan pengawas CV Rizky Utama Teknik.

“Total anggaran Rp9,9 miliar,” ungkap Rahmad.

Perwakilan kontraktor pelaksana, Adi, melaporkan bahwa pengerjaan saluran drainase dimulai pada 2 Juli dan direncanakan selesai pada 31 Desember.

Adi optimistis proyek ini akan selesai lebih awal, tepatnya pada November, karena dikerjakan oleh dua tim.

“Saat ini, kemajuan pengerjaan mencapai 20 persen pada minggu ke-9,” ujarnya.

Adi juga menginformasikan bahwa proyek ini melibatkan 24 pekerja dengan dua ekskavator, serta konstruksi saluran dengan ketinggian 2,5 meter, lebar 15 meter, dan panjang 460 meter.

Namun, Adi mengingatkan bahwa cuaca hujan dapat menjadi kendala, karena pekerjaan akan dihentikan jika hujan turun.

“Tapi jika ready mix tiba pada malam hari, pekerja akan melanjutkan pekerjaan pada saat itu juga,” pungkasnya. (bro2)