Pentas Seni UMKM Dipindah ke Depan Stadion Panglima Sentik
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Komite Ekraf PPU, Sandri Ernamurti. (BerandaPost.com)

Pentas Seni UMKM Dipindah ke Depan Stadion Panglima Sentik

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Komite Ekraf Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menerima tugas baru untuk membenahi Pagelaran Seni dan Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pagelaran itu biasanya diadakan setiap akhir pekan di Alun-Alun Kantor Bupati PPU.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Komite Ekraf PPU, Sandri Ernamurti, menyampaikan bahwa Komite Ekraf baru saja melaksanakan audiensi dengan Pj Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, H Tohar.

“Kami diberikan beberapa tugas, terutama menangani UMKM yang berada di depan Pemkab PPU. Kegiatan ini tidak selalu bergantung pada APBD,” ujar Sandri saat ditemui di sela-sela Job Fair Tahun 2024 di Graha Pemuda, Rabu (25/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan ini dan berupaya agar pagelaran seni dan gebyar UMKM menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta mengakomodasi UMKM di PPU agar berkembang lebih jauh.

Sandri menyebut bahwa Komite Ekraf sedang membahas pola kerja sama dengan UMKM. Tujuannya adalah agar kegiatan ini dapat dilaksanakan tidak hanya sekali dalam seminggu, tetapi setiap hari.

Ia menerangkan bahwa selama ini tantangan dalam pelaksanaan kegiatan di alun-alun memerlukan pembiayaan yang cukup besar, terutama bagi para pelaku seni yang tampil dalam kegiatan tersebut.

“Penampilan memerlukan persiapan outfit, kostum, dan semua berbiaya. Menurut saya, itu merupakan pembiayaan yang paling mahal,” katanya.

Selain itu, lokasi pagelaran seni dan gebyar UMKM juga akan disesuaikan. Kegiatan tidak lagi memanfaatkan fasilitas Taman Penyembolun di Alun-Alun Kantor Bupati PPU, tetapi akan dipindahkan ke lokasi yang baru.

“Nanti kami akan memindahkan lokasi tersebut, karena itu adalah alat vital bagi pemerintah. Seharusnya tidak boleh ada aktivitas yang mengkhawatirkan di situ,” ulasnya.

Sandri melanjutkan bahwa lokasi baru yang lebih cocok adalah di depan Stadion Lapangan Panglima Sentik.

“Kami akan mencoba menghidupkan lokasi ini. Kami akan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder untuk memindahkan kegiatan ke depan lapangan ini,” sambil menunjuk Stadion Lapangan Panglima Sentik yang terlihat dari Graha Pemuda.

Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan upaya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten PPU yang sedang melaksanakan peningkatan fasilitas umum di kawasan depan Stadion Panglima Sentik.

“Kami berencana untuk berdiskusi dengan beberapa SKPD dan pihak swasta untuk menata lokasi ini,” terangnya.

FESTIVAL LAYANG-LAYANG SKALA INTERNASIONAL

Selain itu, Komite Ekraf Kabupaten PPU berencana menghidupkan kembali Kite Festival atau festival layang-layang yang pernah dilaksanakan selama masa kepemimpinan Bupati PPU Yusran Aspar pada tahun 2014.

“Program terdekat kami adalah kite festival. Kegiatan ini dulunya berskala internasional dan dihadiri oleh lima negara,” ungkapnya.

Menurut Sandri, PPU sebagai serambi Ibu Kota Negara (IKN) memiliki potensi untuk membangkitkan kembali berbagai kegiatan spektakuler di Benuo Taka.

“Intinya, kami mencoba berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk menarik tamu-tamu ke PPU,” tambahnya.

Dengan demikian, Sandri berharap perputaran ekonomi di PPU dapat menggerakkan berbagai sektor, baik dari segi UMKM, perhotelan, dan lainnya. (bro3)