Diskan PPU Kenalkan Teknik Budi Daya Udang Galah
Kepala Diskan Kabupaten PPU, Rozihan Azward. (BerandaPost.com)

Diskan PPU Kenalkan Teknik Budi Daya Udang Galah

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) secara resmi mengenalkan metode budi daya komoditas udang galah. Mereka meyakini bahwa metode ini memiliki potensi besar.

Dalam rangka memperkenalkan budi daya ini, maka terselenggara Bimbingan Teknis (Bimtek) Budi Daya Ikan Air Tawar. Kegiatan ini berkerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi.

Pelaksanaan bimtek selama empat hari, dari 14 hingga 17 Oktober 2024. Sebanyak 16 peserta yang merupakan para pembudi daya ikan asal Kabupaten PPU menjadi peserta.

Kepala Diskan Kabupaten PPU, Rozihan Azward, menjelaskan bahwa BBPBAT Sukabumi telah sukses membudidayakan varietas udang galah dengan memanfaatkan air payau.

“Konsep budi daya ini menggunakan metode bioflok dan memanfaatkan kolam terpal bulat,” kata Rozihan Azward menjelaskan kegiatan yang telah terlaksana tersebut, Senin (21/10/2024).

Dengan harapan yang tinggi, ia meminta para pembudi daya ikan air tawar, terutama yang berdomisili pada Kecamatan Waru, untuk mengaplikasikan budi daya udang galah. Dengan demikian, upaya ini dapat meningkatkan produktivitas perikanan Benuo Taka.

LIRIK POTENSI BUDIDAYA UDANG GALAH

Bibit udang galah
Komoditas udang galah berpotensi dibudidayakan di Kabupaten PPU. (Istimewa)

Komoditas udang galah, yang dengan nama latin Macrobrachium rosenbergii, merupakan komoditas perikanan air tawar dengan nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, ia sangat potensial untuk dibudidayakan secara komersial. Udang galah hidup pada perairan dangkal dan melakukan migrasi untuk berkembang biak.

Selain itu, komoditas ini memiliki pertumbuhan yang cepat, ukuran besar, serta tingkat prevalensi penyakit yang rendah, sehingga permintaan pasar terhadapnya sangat luas.

Saat ini, harga udang galah juga tergolong tinggi. Pada bulan Oktober 2024, kisaran harga rata-rata udang galah ukuran satu kilogram mencapai sekitar Rp176 ribu.

“Saat ini, komoditas udang galah kita terdiri dari varietas udang vaname dan udang windu, tetapi keduanya masih termasuk kategori komoditas perikanan air payau, belum ada yang air tawar,” jelas Rozihan.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa komoditas udang galah merupakan bagian dari kekayaan alam Kabupaten PPU yang perlu pelestarian. Rozihan percaya bahwa pembudi daya memiliki potensi besar untuk mengembangkan budi daya komoditas udang galah. Salah satu langkahnya adalah melalui bimtek.

Harapannya, para pembudi daya ikan akan tertarik dan termotivasi untuk melestarikan udang galah dengan metode budi daya yang baik. Selain itu, Rozihan meyakini bahwa komoditas udang galah dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya para pembudidaya, dalam meningkatkan kesejahteraan dan keekonomian mereka.

“Ini sedang kami upayakan. Kami mungkin akan mencobanya terlebih dahulu untuk mengembangkan benih udang galah,” pungkasnya. (adv/bro3)