Peserta Bimtek Antusias Pelajari Pembenihan Ikan Lele
Proses penetasan telur ikan lele yang diajarkan di BBPBAT Sukabumi. (Istimewa)

Peserta Bimtek Antusias Pelajari Pembenihan Ikan Lele

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Narasumber dari Bimbingan Teknis (Bimtek) Budi Daya Ikan Air Tawar Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi mengajarkan proses pembenihan ikan kepada peserta.

Materi ini menarik minat 16 pembudi daya asal Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang ikut serta dalam bimtek.

Kegiatan ini muncul sebagai inisiatif Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, yang bekerja sama dengan BBPBAT Sukabumi. Mereka melaksanakan pelatihan selama empat hari, dari 14 hingga 17 Oktober 2024.

“Ini merupakan bentuk upaya kami untuk meningkatkan kapasitas para pembudi daya ikan air tawar,” ujar Musakkar, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budi daya dan Lingkungan, Jumat (25/10/2024).

Ia kemudian menjelaskan bahwa para petani harus melakukan proses pembenihan ikan lele dengan hati-hati. Proses ini memang kompleks, termasuk tahap penetasan telur-telur ikan lele.

“Sekali pembenihan, kita bisa menghasilkan ribuan telur,” ucapnya.

Secara teknis, indukan yang sudah mendapatkan pembuahan dibuahi akan ditebar pada hapa penetasan yang berupa kolam dengan aliran aerasi.

Selanjutnya, para petani melaksanakan pemeliharaan larva ikan lele selama empat sampai lima hari, atau hingga kuning telur hampir habis. Padat tebar telur ini dapat mencapai 100 ribu butir per meter persegi.

“Waktu penetasan memerlukan waktu antara 30 sampai 36 jam, pada suhu 22 sampai 25 derajat Celsius, dengan harapan persentase keberhasilannya dapat mencapai 90 persen,” urainya.

TERAPKAN UNTUK DAERAH

Peserta bimtek PPU
Peserta Bimtek Budidaya Ikan Air Tawar asal Kabupaten PPU mengabadikan momen bersama. (Istimewa)

Musakkar juga menyebutkan bahwa peserta pelatihan tampak sangat antusias saat mereka mempraktikkan cara-cara pembenihan sesuai pengajaran para ahli dari BBPBAT Sukabumi.

“Mereka belajar menyuntikkan hormon dan berbagai teknik lainnya. Kami berharap mereka dapat menerapkan proses pembenihan ikan lele nantinya,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu kendala dalam perikanan budi daya Benuo Taka adalah belum adanya pembudi daya yang dapat melakukan pembenihan secara mandiri.

Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa fasilitas Balai Benih Ikan yang sudah ada, dapat berfungsio secara maksimal. Dengan demikian, fasilitas tersebut akan bermanfaat bagi perkembangan perikanan budi daya daerah.

Sebab, para pembudi daya, khususnya pada Kecamatan Waru, merupakan pembudi daya pemula yang masih sangat memerlukan pembinaan.

Oleh karena itu, pihaknya sangat memerlukan langkah untuk meningkatkan kapasitas para pembudi daya. Mereka perlu belajar secara langsung dengan bimbingan para ahli yang sudah sukses melaksanakan pembenihan. Ini termasuk komoditas ikan lele, nila, maupun pembenihan udang galah, yang nantinya akan pihaknya perkenalkan secara luas kepada pembudi daya Benuo Taka.

“Dengan cara ini, nantinya mereka bisa menjadi pembudi daya mandiri. Jadi, mereka dapat membeli benih dari pembudi daya lokal saja,” pungkasnya. (adv/bro3)