BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menginisiasi debat publik pertama Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) dalam Gedung Dome Anden Oko, Penajam, Kamis (31/10/2024) malam. Ratusan pendukung dan partisipan masing-masing paslon ikut menghadiri.
Para paslon terdiri Mudyat Noor-Abdul Waris Muin, Andi Harahap-Dayang Donna Faroek, Desmon Hariman Sormin-Naspi Arsyad, dan Hamdam Pongrewa-Ahmad Basir. Selain itu, Pj Bupati PPU Zainal Arifin, Ketua DPRD PPU Raup Muin, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ikut menyaksikan.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU PPU, Ali Yamin Ishak, menyatakan bahwa debat publik menjadi ajang penyampaian visi, misi, dan rencana program kerja para paslon secara terbuka. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenal lebih jauh para paslon serta memberikan edukasi demokrasi yang baik dan benar.
“Masyarakat dapat lebih jelas mengetahui siapa yang akan mereka pilih pada 27 November 2024, saat pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran KPU, serta dukungan berbagai pihak, yang membuat kegiatan ini berjalan dengan baik.
“Khususnya, kepada Pemkab PPU, Polri dan TNI, serta Bawaslu PPU dan semua pihak yang membantu terselenggaranya debat publik pertama,” ungkapnya.
TIM PERUMUS EVALUASI DEBAT PUBLIK
Usai kegiatan, ia menyampaikan bahwa debat publik telah menunjukkan bahwa hubungan antar-paslon tidak berada dalam suasana perselisihan maupun permusuhan. Menurutnya, hal ini agar seluruh tahapan Pilkada PPU dapat berjalan dalam suasana yang kondusif.
“Agar seluruh pendukung dan masyarakat bisa memilih dengan bebas. Sehingga pada 27 November 2024, semua dapat memilih dengan aman, damai, dan riang gembira,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa KPU bersama tim perumus debat akan segera melakukan evaluasi terhadap kegiatan pertama sebagai bahan perumusan untuk debat publik kedua yang akan datang. Penentuan tema debat publik kedua nantinya melalui pembahasan KPU beresama tim perumus. Terutama terkait beberapa hal penting bagi daerah.
“Tiga sub tema itu tidak akan kita ulang, tetapi kita akan mengulik isu-isu lain yang berkenaan dengan kepentingan daerah,” katanya.
Ali Yamin menegaskan bahwa proses evaluasi harus bersama-sama, karena KPU tidak dapat mengevaluasi secara mandiri.
Salah satu tugas tim perumus debat adalah memonitor dan mengevaluasi jalannya debat serta hasil yang sudah terjadi. Evaluasi juga akan mencakup berbagai hal teknis lainnya, termasuk masalah sound system yang menggema selama acara.
“Nah, ini yang harus kita bahas bersama untuk merumuskan kembali apa yang perlu kita evaluasi, perbaiki, dan ubah untuk debat keduanya,” imbuhnya. (adv/bro3)