Dinas Perikanan PPU Serahkan Bantuan Apartemen Kepiting
Diskan Kabupaten PPU menerahkan bantuan berupa apartemen kepiting kepada Pokdakan. (Istimewa)

Dinas Perikanan PPU Serahkan Bantuan Apartemen Kepiting

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rozihan Azward menyerahkan bantuan berupa perangkat apartemen kepiting. Bantuan tersebut untuk Kelompok Pembudi daya Ikan Air Tawar (Pokdakan). Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Musakkar ikut mendampingi.

Pokdakan Desa Sesulu dan Api-Api, Kecamatan Waru, menerima bantuan apartemen kepiting.

“Alhamdulillah, kami telah menyerahkan bantuan apartemen kepiting beserta bibitnya. Rata-rata, setiap bibit kepiting memiliki berat sekitar 300 gram per ekor,” ujar Rozihan Azward, Senin (4/11/2024)

Ia menjelaskan bahwa setiap kelompok menerima empat unit apartemen kepiting, yang berarti penyerahan bantuan totalnya telah mencapai delapan unit.

Setiap unit apartemen kepiting tersebut terdiri dari 100 boks. Dengan demikian, setiap unit apartemen kepiting dapat untuk proses penggemukan 100 ekor komoditas kepiting bakau.

“Jumlah bibit kepiting sesuai dengan jumlah boks. Jadi, dua kelompok ini dapat menggemukkan hingga 800 ekor bibit kepiting bakau,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa proses penggemukan kepiting bakau menggunakan metode apartemen kepiting ini berlangsung selama 15 hari.

“Mudah-mudahan, dalam 15 hari ke depan, para petani dapat memelihara kepiting dengan baik sehingga tidak ada kematian kepiting yang signifikan,” harapnya.

Selama proses peresmian penyerahan bantuan, pihaknya juga memastikan bahwa telah melaksanakan persiapan penggemukan dengan baik. Bibit kepiting pun dalam kondisi sehat dan siap untuk proses tersebut.

MENJAGA KUALITAS AIR PAYAU

Rozihan Azward mengamati kualitas bibit komoditas kepiting bakau. (Istimewa)

Rozihan Azward menyampaikan bahwa bantuan lengkap, termasuk dengan pompa air untuk mengalirkan air payau ke dalam apartemen kepiting selama 15 hari ke depan.

“Bantuan ini sudah mencakup semua kebutuhan, termasuk pompa air yang akan mengalirkan air ke boks-boks yang tersusun rapi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa budi daya kepiting bakau membutuhkan pengaliran air payau dengan salinitas tertentu, yaitu sekitar 25 PPT. Salinitas ini mengacu pada jumlah garam terlarut dalam air yang ukurannya dalam bagian per seribu (ppt) atau persentase.

Air payau terbentuk dari percampuran air tawar dan air laut. Air payau lebih asin dari air tawar, namun lebih rendah kadar asinnya ketimbang air laut.

Kabupaten PPU, air payau banyak mengalir di sungai-sungai yang berada di kawasan muara dan pesisir, yang juga didominasi oleh tumbuhan bakau.

Salinitas air tersebut dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor seperti aliran sungai, curah hujan, serta pasang surut air laut sepanjang tahun.

“Jika menggunakan air laut, kita harus menurunkan salinitasnya atau kadar garamnya terlebih dahulu,” tambahnya. (adv/bro3)