Diskan Dampingi Budi Daya Kepiting, Optimalkan Keuntungan
Budi daya komoditas kepiting bakau dapat meningkatkan keekonomian para pembudidaya. (Istimewa)

Diskan Dampingi Budi Daya Kepiting, Optimalkan Keuntungan

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada para pembudi daya kepiting. Terutama yang mengembangkan usaha dengan memanfaatkan inovasi apartemen kepiting. Pendampingan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan usaha serta mengatasi berbagai kendala dalam proses budi daya.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budi Daya dan Lingkungan, Musakkar, mengungkapkan bahwa bantuan dan pendampingan ini penting untuk mendukung keberhasilan usaha pembudidaya kepiting. Pihaknya telah menyerahkan bantuan berupa perangkat apartemen kepiting kepada dua Kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar (Pokdakan)  Desa Sesulu dan Api-Api, Kecamatan Waru. Masing-masing Pokdakan menerima 4 unit. Setiap unit apartemen untuk menggemukkan 100 bibit kepiting.

Selain itu, perangkat daerah ini juga menyerahkan 800 bibit kepiting bakau unggul dengan berat rata-rata 300 gram per ekor pada Senin (4/11/2024) lalu.

“Tentu kami akan terus memberikan pendampingan, khususnya untuk mengatasi kendala-kendala yang ada oleh para pembudidaya,” ujar Musakkar, Rabu (6/11/2024).

MINIMALISASI KEMATIAN KEPITING

Musakkar
Kabid Perikanan Budi Daya dan Lingkungan, Musakkar. (BerandaPost.com)

Musakkar juga menjelaskan kendala utama para pembudi daya kepiting, yakni tingginya tingkat kematian kepiting selama proses penggemukan. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya pengairan yang baik pada boks-boks apartemen kepiting, terutama selama proses penggemukan yang berlangsung sekitar 15 hari.

“Penting untuk menjaga kualitas air agar tidak turun. Kami sudah memberikan informasi kepada para pembudi daya bahwa kepiting bakau sangat membutuhkan air payau atau air dengan salinitas 25 ppt, karena itu adalah habitat asli mereka,” jelas Musakkar.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar pembudidaya tidak memberikan pakan secara berlebihan. Pakan yang tidak terkonsumsi dengan baik dapat menjadi kotoran yang mencemari apartemen kepiting dan berdampak negatif pada kualitas air. Kualitas air yang buruk, pada gilirannya, akan memengaruhi kualitas hidup kepiting dan meningkatkan potensi kematian.

“Jangan sampai sisa pakan menumpuk, karena itu juga bisa memengaruhi kualitas air dan berdampak pada kesehatan kepiting,” tambah Musakkar.

Meski demikian, Musakkar optimistis para pembudi daya yang telah menerima bantuan dan pendampingan akan dapat mengatasi kendala tersebut dan berkembang dengan baik.

“Kami berharap mereka tetap semangat. Kendala-kendala tersebut bisa terminimalisasi dengan pengetahuan yang tepat dan pendampingan yang terus berlanjut. Kami akan terus mendampingi mereka hingga sukses,” tutupnya.

Musakkar juga menambahkan bahwa banyak pembudidaya yang telah berhasil mengembangkan usaha ini. Keberhasilan tersebut, menurutnya, adalah bagian dari upaya pihaknya dalam meningkatkan produktivitas sektor perikanan budi daya. (adv/bro3)