BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Pergantian tahun baru selalu menjadi momen penuh sukacita bersama keluarga serta kerabat terdekat. Namun, ada ancaman kebakaran menjadi risiko yang sepatutnya menjadi kewaspadaan masyarakat.
Untuk itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda terus mengingatkan warga agar tetap berhati-hati. Imbauan ini sangat penting, terutama ketika masyarakat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong selama perayaan berlangsung.
“Kami terus mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran,” kata Teguh Setya Wardana, Kabid Pemadam dan Penyelamatan, Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan data, kebakaran mencapai 260 kejadian sepanjang Januari hingga Desember 2024. Data ini mencakup berbagai jenis kebakaran yang terjadi pada permukiman, lahan, dan tempat usaha.
Pada Januari, tercatat 25 kasus kebakaran permukiman. Sementara itu, Februari menyumbang 34 kasus kebakaran lahan yang cukup memprihatinkan. Selanjutnya, pada Maret, sebanyak 35 kasus kebakaran terjadi terhadap ruko, kios, dan gedung lainnya.
Sedangkan pada Mei 2024, pihaknya mencatat 15 kebakaran rumah makan, yang pemicunya adalah kelalaian pengelola dapur. Selain itu, kebakaran kendaraan mencapai 20 kasus, sementara 15 kebakaran pom mini terjadi pada Juli.
“Kebakaran gedung tercatat sebanyak 15 kasus, sedangkan korsleting listrik menjadi penyebab utama dengan 32 kasus,” lanjut Teguh. Ia juga menambahkan bahwa kebakaran sampah tercatat sebanyak 11 kasus, dan kebakaran perkantoran mencapai 3 kasus pada Desember ini.
Menurut Teguh, sebagian besar penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Penyebab lainnya adalah kelalaian saat menggunakan kompor gas, pom mini, atau pembakaran sampah tanpa pengawasan. Bahkan, penyebab-penyebab ini berkontribusi hingga 75 persen dari total kasus kebakaran.
POSKO SIAGA 24 JAM
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen memastikan kesiapan operasional menghadapi potensi kebakaran saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk mendukung upaya tersebut, 11 posko siaga akan beroperasi 24 jam penuh selama periode Nataru.
“Kami mengimbau warga agar memeriksa instalasi listrik dan mematikan kompor gas sebelum meninggalkan rumah,” tambah Teguh. Ia juga menekankan pentingnya memastikan semua perangkat yang berpotensi memicu kebakaran dalam kondisi aman.
Selain itu, Teguh mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan ke area mudah terbakar. Langkah ini penting untuk menghindari kebakaran yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
“Jika harus meninggalkan rumah untuk waktu lama, pastikan tidak ada barang mudah terbakar yang terhubung ke listrik,” imbaunya. Ia juga menyarankan masyarakat melaporkan situasi darurat segera jika menemukan tanda-tanda kebakaran pada lingkungan sekitar.
Sedangkan pada sisi lain, Teguh menegaskan bahwa upaya pencegahan kebakaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. “Keselamatan bersama adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (*/bro2)