BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memutuskan untuk tetap mempertahankan keberadaan guru honorer yang mengajar pada setiap sekolah, baik jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, secara langsung menyampaikan komitmen tersebut. “Guru honorer tetap mengajar seperti biasa,” kata Irfan Taufik pada Jumat (10/1/2025).
Irfan memastikan bahwa kebijakan ini tetap berlaku meskipun pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan penghapusan tenaga honorer. Ia juga menekankan bahwa beberapa guru honorer tidak memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Syarat untuk ikut seleksi PPPK kan minimal masa kerja dua tahun. Namun, mereka tetap bisa memberikan pengajaran,” imbuhnya.
Irfan menjelaskan bahwa kebijakan ini untuk menjaga kesinambungan pendidikan, mengingat tenaga guru honorer merupakan bagian penting dari sistem pendidikan. “Mereka adalah satu kesatuan dari sistem kami dalam dunia pendidikan Kota Balikpapan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menambah tenaga honorer untuk tetap sejalan dengan aturan dari pemerintah pusat. Akan tetapi tetap mempertahankan tenaga honorer yang ada.
“demi menjaga stabilitas proses belajar mengajar, baik untuk SD maupun SMP,” jelasnya.
Dengan kebijakan ini, ia memastikan bahwa proses belajar mengajar tetap berjalan lancar tanpa hambatan, meskipun ada keterbatasan bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi PPPK karena persyaratan yang ada.
KETERSEDIAAN TENAGA PENGAJAR
Selain itu, Irfan juga mengungkapkan bahwa Kota Balikpapan terdapat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru sebanyak 1.516 orang. Sedangkan ASN PNS tenaga pendidik sebanyak 35 orang, dan ASN PPPK atau non PNS sebanyak 1.963 orang.
“Kemudian guru non-ASN sekolah negeri sebanyak 550 orang serta guru non-ASN sekolah swasta sejumlah 3.576 orang,” sebutnya.
Ia menambahkan bahwa para guru tersebut mencakup seluruh jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMP se-Kota Balikpapan.
“Nah, kalau saya berhentikan semua honorer, siapa yang akan mengajar? Jangan sampai nanti ada laporan kekosongan kelas karena kekurangan tenaga,” tutup Irfan. (bro2)