Kenali Ciri-ciri Crab Mentality dan Cara Menghindarinya
Kenali tanda-tanda crab mentality atau mental kepiting yang bisa menghambat kesuksesan. (Ilustrasi)

Kenali Ciri-ciri Crab Mentality dan Cara Menghindarinya

PERNAH melihat kepiting dalam ember? Jika satu kepiting mencoba keluar, yang lain segera menariknya kembali. Tidak ada yang berhasil kabur.

Fenomena ini mencerminkan mentalitas manusia yang terkenal dengan nama crab mentality. Melansir Fimela.com, Minggu (2/2), crab mentality adalah pola pikir yang membuat seseorang enggan melihat orang lain sukses.

Bahkan mereka lebih memilih menarik orang lain ke bawah daripada berusaha memperbaiki diri sendiri. Ironisnya, orang dengan mentalitas ini juga tidak sadar bahwa sikap mereka memperburuk keadaan.

Mentalitas ini bukan hanya terlihat pada tempat kerja atau pertemanan, tetapi juga dalam keluarga dan media sosial. Jika kamu membiarkannya, tentu ini bisa memperlambat pertumbuhan dan membatasi peluang.

Lalu, bagaimana kita mengetahui tanda-tanda seseorang memiliki crab mentality? Mari kita kupas satu per satu.

1. Lebih Sering Mengkritik

Orang dengan crab mentality tidak rela melihat orang lain sukses. Mereka sering mencari celah kesalahan untuk mengkritik. Bukannya memberi dukungan, mereka justru lebih suka menjatuhkan orang lain.

Jika seseorang berhasil, mereka berkata, “Ah, ia cuma beruntung.” Jika seseorang mencoba hal baru, mereka juga mencibir, “Ngapain sih? Nanti juga gagal.” Kritik seperti ini bertujuan untuk menahan orang lain.

2. Tidak Nyaman dengan Kesuksesan Orang Lain

Ketika sahabat atau rekan kerja berhasil, orang dengan crab mentality merasa tidak nyaman. Mereka juga merasa terancam dan berusaha mengecilkan pencapaian orang lain.

Alih-alih bahagia untuk orang lain, mereka bahkan menyebarkan gosip atau menyepelekan usaha orang tersebut. Padahal, kesuksesan orang lain bukan ancaman, melainkan peluang untuk belajar.

3. Enggan Membantu atau Berbagi Kesempatan

Pernahkah seseorang menyembunyikan informasi atau kesempatan yang bisa membantu kamu? Itu juga adalah ciri khas crab mentality.

Mereka takut ada yang merebut peluangnya. Misal dalam tempat kerja, mereka tidak memberi tahu rekan tentang peluang promosi yang ada. Padahal, berbagi peluang juga akan menguntungkan semua pihak.

4. Suka Menyabotase dengan Cara Halus

Crab mentality tidak selalu jelas. Terkadang, mereka tampak mendukung, namun sebenarnya menyabotase dengan sangat halus. Mereka bahkan bisa berpura-pura memberi saran untuk membuat orang lain ragu.

Misalnya, ketika teman ingin memulai bisnis, mereka berkata, “Takutnya nanti rugi.” Mereka tidak langsung menentang, tetapi meragukan kemampuan orang lain.

5. Merasa Terancam oleh Perubahan

Orang dengan crab mentality melihat perubahan sebagai ancaman. Mereka takut ketinggalan, dan berusaha menahan orang lain agar tetap sama.

Misalnya, ketika teman memutuskan hidup sehat, mereka berkata, “Santai aja, hidup cuma sekali.” Mereka merasa terancam oleh kemajuan orang lain, padahal perubahan adalah bagian dari hidup.

6. Sering Membanding-bandingkan

Orang dengan mentalitas ini sering membandingkan hidup mereka dengan orang lain. Jika merasa kalah, mereka juga mencari cara untuk menjatuhkan orang tersebut.

Jika seseorang membeli rumah, mereka berkata, “Cicilannya pasti berat.” Jika seseorang sukses, mereka berkomentar, “Pasti ada orang dalam.” Mereka tidak melihat keberhasilan orang lain sebagai inspirasi, tetapi ancaman.

7. Selalu Melihat Kekurangan

Orang dengan crab mentality sulit merasa puas dengan apa yang mereka capai. Mereka sering merasa kurang, bahkan ketika berhasil, karena melihat orang lain lebih sukses.

Mereka bahkan merasa dunia tidak adil dan merasa selalu rugi. Padahal, masalahnya bukan pada dunia, tetapi pada cara mereka memandang hidup.

Crab mentality merugikanmu dan orang lain. Ini juga membuat seseorang terjebak dalam lingkaran negatif dan kehilangan peluang berharga.

Daripada menarik orang lain ke bawah, mengapa tidak ikut naik bersama? Keberhasilan orang lain tidak mengurangi kesempatan kita.

Mari berhenti menerapkan mentalitas kepiting. Dukung kesuksesan orang lain dan tetap fokus pada perjalanan sendiri. Jadilah versi terbaik dari dirimu. Dengan begitu, hidup akan lebih bermakna dan penuh kebahagiaan. (*/bro2)