BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan LPG 3 Kg untuk Kota Balikpapan masih aman dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Meskipun alokasi kuota bulanan adalah 736.330 tabung, namun realisasi penyaluran sudah mencapai 711.660 tabung per 10 Februari 2025.
Area Manager Communication & CSR Kalimantan, Edi Mangun mengatakan,pihaknya tetap berupaya memenuhi kebutuhan LPG bersubsidi tersebut.
“Artinya baru tanggal 10 saja sudah hampir 100 persen, tapi kami tetap berupaya untuk menstabilkan semua itu walaupun bakal ada overkuota bulanan,” kata Edi Mangun, Selasa (11/2/2025) sore kemarin.
Ia juga menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga menggunakan rantai distribusi resmi untuk penyaluran LPG 3 Kg. Rantai distribusi yang ia maksud adalah berakhir pada pangkalan resmi.
“Jadi pengecer itu bukan bagian dari rantai distribusi resmi LPG 3 Kg,” jelasnya.
Kendati begitu, pemerintah telah menyiapkan kebijakan untuk menjadikan pengecer sebagai sub pangkalan resmi. Fungsinya untuk mendukung kelancaran distribusi sekaligus mempermudah masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 Kg yang sesuai HET.
“Sub pangkalan ini merupakan warung kelontong atau pengecer LPG yang sebelumnya terdaftar pada Merchant Apps Pertamina (MAP). Jadi tidak ada lagi istilah pengecer,” terangnya.
Menurut Edi, kebijakan pemerintah tersebut untuk mengoptimalkan peran sub pangkalan dalam distribusi LPG. Sehingga masyarakat dapat memeroleh LPG 3 Kg dengan lebih mudah dan sesuai HET.
“Sudah ada yang mendaftar untuk menjadi sub pangkalan, tapi berapa jumlahnya, datanya masih kami himpun,” ungkapnya.
SUB PANGKALAN MENUNGGU REGULASI
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga sedang menunggu ketentuan atau regulasi resmi dari pemerintah terkait sub pangkalan. “Termasuk jumlah kuota untuk sub pangkalan,” ucapnya.
Hanya saja keberadaan sub pangkalan nantinya agar penyaluran LPG 3 Kg tepat sasaran, yakni hanya untuk warga dengan kategori miskin serta pelaku usaha mikro dan kecil.
“HET itu yang menetapkan adalah pemerintah daerah, dalam hal ini wali kota ataupun bupati,” sebutnya.
Untuk itu, Pertamina Patra Niaga juga menginginkan peran pemerintah dalam melakukan kontrol terhadap penyaluran dan harga LPG 3 Kg untuk masyarakat. Sebagai informasi, HET LPG 3 Kg untuk Kota Balikpapan adalah sebesar Rp19 ribu per tabung.
“Mungkin masyarakat kalau ada harga LPG subsidi yang melebihi HET, itu selalu minta Pertamina untuk bereaksi. Sebenarnya yang menentukan harga adalah kepala daerah, maka kami sangat berharap pemerintah daerah juga bisa membantu mengontrol itu,” ujarnya.
Edi melanjutkan, Pertamina Patra Niaga senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait mulai dari pemerintah daerah termasuk Hiswana Migas dan aparat penegak hukum. Langkah tersebut untuk memantau penyaluran LPG 3 Kg agar benar-benar tepat sasaran.
“Tentunya juga harga jual yang sesuai HET,” tukasnya.
Pertamina Patra Niaga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena LPG 3 Kg masih mencukupi. Masyarakat membeli LPG bersubsidi pada pangkalan resmi dan tidak lagi bertransaksi ke pengecer.
“Jangan sampai beli di pengecer karena akan ada potensi harga tak sesuai HET,” pungkasnya. (bro2)