Pemkot Balikpapan Rencanakan Efisiensi Anggaran Rp150 Miliar
Pemkot Balikpapan melakukan efisiensi anggaran dan mengevaluasi penggunaan BBM serta perjalanan dinas. (Istimewa)

Pemkot Balikpapan Rencanakan Efisiensi Anggaran Rp150 Miliar

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana menghemat anggaran pada tahun 2025. Rencananya, pemangkasan anggaran ini akan mencapai Rp100 hingga Rp150 miliar. Namun, belum ada penentuan jumlah pasti penghematan ini.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Balikpapan, Agus Budi Prasetyo, menyampaikan hal tersebut. Budi menjelaskan bahwa efisiensi ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Inpres tersebut berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD.

“Belum ada keputusan final, tetapi kami memperkirakan angka efisiensi anggaran sebesar Rp100 hingga Rp150 miliar,” ungkapnya, Kamis (20/2/2025)..

Budi menambahkan bahwa angka tersebut masih merupakan asumsi sementara. Pemkot Balikpapan akan membahas hal ini bersama dengan DPRD dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pembahasan lebih lanjut akan menentukan capaian angka final efisiensi tersebut.

Selain itu, pemangkasan anggaran terfokus pada beberapa sektor tertentu. Beberapa sektor yang menjadi fokus adalah perjalanan dinas, belanja alat tulis kantor (ATK), dan operasional lainnya. Namun, pelayanan publik tidak akan terdampak oleh pemangkasan anggaran ini. Begitu pula dengan pengeluaran untuk pegawai honorer.

“Pegawai kami tidak ada yang honor, semua sudah pegawai tetap. Jadi, tidak ada pengaruhnya,” ujar Budi. Ia juga menambahkan bahwa anggaran untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) masih tersedia.

Budi menjelaskan lebih lanjut bahwa bahkan dalam proses transisi pegawai Naban menjadi P3K, masih ada anggaran yang tersisa. Hal ini menunjukkan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan memengaruhi kesejahteraan pegawai.

EVALUASI PENGGUNAAN BBM

Selain sektor-sektor tersebut, pemkot juga melakukan evaluasi pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan operasional.

“Meskipun belum ada pemangkasan pada sektor ini, pemkot tetap melakukan evaluasi,” imbuhnya.

Sejak pandemi Covid-19, Pemkot Balikpapan telah menurunkan anggaran untuk perjalanan dinas. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan anggaran dengan situasi saat itu.

“Penerapan pengurangan anggaran kan sudah ada sejak pandemi,” jelasnya.

Budi mengungkapkan bahwa meskipun ada pengurangan anggaran pada sektor tersebut, pengalokasian anggaran pasca-Covid-19 belum mengalami perubahan signifikan. Ia juga menegaskan bahwa meskipun ada pemangkasan anggaran, prioritas utama Pemkot Balikpapan tetap pada pembangunan infrastruktur.

“Pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama untuk masyarakat,” tandasnya. (bro2)