BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Banjir telah menjadi permasalahan klasik bagi Kota Balikpapan. Salah satunya banjir yang menggenangi kawasan Jalan Beller dan MT Haryono terjadi pada Jumat (7/3/2025) lalu.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan harus bergerak cepat mencari solusi jitu. Salah satunya dengan membangun bendungan pengendali (bendali) sebagai penampung air sementara dari Sungai Ampal.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyampaikan hal tersebut ketika ia meninjau Sungai Ampal dekat Pasar Segar. Peninjauan tersebut bersama Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan perangkat daerah terkait lainnya.
“Artinya, kami mau bukan banyak diskusi, tapi banyak eksekusi,” kata Rahmad Mas’ud, Senin (10/3/2025).
Pembangunan bendali tersebut akan memanfaatkan lahan milik Pemkot seluas 10 hektare. “Insyaallah, pengerjaannya bulan ini juga. Minimal untuk menjadi tampungan air,” ujarnya.
Hulu Sungai Ampal yang berada pada kawasan Sumber Rejo mengalir hingga ke kawasan Damai. Hujan dengan intensitas deras dan durasi cukup lama, kerap membuat air sungai meluap sehingga menyebabkan banjir.
“Mudah-mudahan dengan nanti adanya bendali atau semacam waduk untuk menyimpan air, begitu sungai ini penuh, airnya akan masuk ke bendali,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi Dinas Pekerjaan Umum yang menurutnya cukup berani untuk membangun Bendali Ampal Hulu. Pasalnya, bendali tersebut juga bertujuan untuk mengurangi alira air yang langsung ke hilir.
“Alhamdulillah, PU berani mengeksekusi pekerjaan ini. Insyaallah, bulan ini kita kerjakan. Doakan saja, semoga tidak ada halangan,” tuturnya.
Rahmad turut menyampaikan bahwa bersama Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, ia akan selalu melihat titik-titik yang menjadi permasalahan. “Satu per satu akan kita benahi semua,” ucapnya.
PEMBEBASAN LAHAN SUDAH SELESAI
Terlebih pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal sudah selesai. Kendati masih ada beberapa titik yang pembebebasan lahannya melalui tahap konsinyasi.
“Sudah kami titipkan (anggaran) ke Pengadilan Negeri. Yang jelas lahan ini sudah kami bebaskan semuanya. Tinggal sedikit saja,” imbuhnya.
Sejatinya, Badan Wilayah Sungai (BWS) merupakan pihak yang berwenang untuk normalisasi DAS Ampal. Hanya saja Pemkot Balikpapan mengambil langkah khusus untuk pembangunan bendali.
“Kami mau kerjakan untuk penanggulangan dulu. Nanti akan kami gali supaya air yang dari sungai masuk dan tertampung dalam bendali, supaya tidak menumpuk di muara,” jelasnya.
Sedangkan untuk pengerjaan normalisasi DAS Ampal, lanjut Rahmad, merupakan upaya atau solusi jangka panjang dalam menuntaskan persoalan banjir. “Kalau membangun bendali, saya pikir ini solusi juga,” pungkasnya.
Sebelumnya pada Minggu (9/3/2025), Rahmad Mas’ud beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggelar diskusi terkait percepatan pengendalian banjir. Pertemuan tersebut berlangsung dalam ruang rapat Balai Kota Balikpapan.
Hasilnya, jajaran OPD hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) akan kembali melakukan pengecekan drainase pada setiap ruas jalan. Termasuk memeriksa sistem saluran air bangunan yang bermukim pada area hulu.
Selain itu, Pemkot Balikpapan juga mengupayakan pengerukan secara berkala pada bendali-bendali di beberapa titik. (bro2)