BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Rencana desalinasi air laut menjadi air tawar untuk Kota Balikpapan hingga kini belum dapat terealisasi. Sejatinya, proyek tersebut untuk mengatasi krisis air baku yang terjadi hingga saat ini.
Desalinasi air laut adalah proses pengolahan air laut untuk menghilangkan garam dan mineral lain sehingga menghasilkan air tawar. Hasil dari desalinasi untuk kebutuhan sehari-hari, seperti konsumsi manusia, pertanian, dan industri.
Proses ini biasanya dengan menggunakan teknologi membran seperti reverse osmosis, yang memisahkan garam dan kotoran dari air laut. Proses tersebut juga dikenal dengan distilasi atau penguapan air laut untuk menghilangkan garam.
Meskipun desalinasi dapat menjadi solusi potensial untuk mengatasi kelangkaan air pada daerah pesisir, biaya operasional dan dampak lingkungan seringkali menjadi kendala dalam implementasinya.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyatakan bahwa proyek tersebut masih berada dalam tahap konsep dan belum ada pelaksanaan nyata.
Menurutnya, proyek serupa yang Kota Batam jalankan juga belum terlaksana, meskipun sudah mendapat perencanaan sebelumnya.
“Desalinasi air laut menjadi air baku bagi Kota Batam juga hanya sebatas konsep. Kami sudah meninjau langsung ke sana dan mengetahui bahwa PDAM Batam belum menjalankan Desalinasi tersebut. Sementara itu, desalinasi yang sudah terlaksana pada Provinsi Bali pun hanya terbatas untuk kebutuhan hotel dengan kapasitas yang sangat kecil,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
EMBUNG AJI RADEN JADI SOLUSI
Ia juga menilai bahwa solusi yang lebih realistis untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi Kota Balikpapan adalah melalui pengembangan Embung Aji Raden.
Fauzi menerangkan, pada areal tersebut terdapat seluas 70 hektare yang menurutnya dapat bermanfaat sebagai tempat penampungan air baku. Ia juga menekankan pentingnya percepatan pembebasan lahan pada lokasi tersebut agar proyek tersebut dapat segera berjalan.
“Embung Aji Raden memiliki potensi besar untuk menjadi sumber air baku. Kami akan mendorong percepatan pembebasan lahan agar proyek ini bisa segera terwujud,” tambahnya.
Dengan solusi tersebut, Fauzi berharap kebutuhan air baku untuk masyarakat Balikpapan dapat segera teratasi secara lebih efisien dan berkelanjutan. (bro2)