BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Energy Efficiency Initiative. Pemberian penghargaan ini dalam ajang Anugerah BUMN 2025 yang penyelenggaranya adalah BUMN Track bersama BTA Academy. Penghargaan ini juga menegaskan komitmen PT KPB terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan efisiensi energi pada sektor kilang.
Direktur Keuangan PT KPB, Nailul Achmar, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil nyata dari strategi transformasi energi Pertamina Group.
“Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan kami kelola untuk meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, proyek ini juga menghasilkan produk kilang yang lebih ramah lingkungan,” ujar Nailul dalam rilisnya, Minggu (23/3/2025).
Dalam proyek ini, PT KPB membangun unit-unit kilang baru yang memungkinkan produksi bahan bakar dengan standar EURO 5. Ini berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi sulfur dioksida (SO₂) dan meningkatkan efisiensi energi.
Anugerah BUMN 2025 mengangkat tema “Kinerja Unggul BUMN untuk Indonesia Berdaya: Inovasi, Kolaborasi, dan Transformasi”. BUMN Track memberikan apresiasi kepada BUMN dan anak usahanya yang menunjukkan kinerja unggul. Proses seleksi berlangsung secara ketat oleh dewan juri independen yang menilai strategi, implementasi, serta dampak program perusahaan.
PT KPB RAIH DUA PENGHARGAAN
PT KPB meraih dua penghargaan, yaitu ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Energy Efficiency Initiative. Pertama, PT KPB masuk dalam tiga perusahaan terbaik kategori ESG untuk Anak Perusahaan BUMN. Kedua, penghargaan Energy Efficiency Initiative atas komitmen PT KPB dalam menerapkan efisiensi energi.
Pencapaian ini semakin menegaskan posisi PT KPB sebagai pemimpin dalam inovasi industri energi nasional. Sebagai proyek strategis nasional (PSN), RDMP Balikpapan mengimplementasikan teknologi mutakhir untuk transisi energi yang lebih bersih.
Beberapa unit proses baru yang penting antara lain Diesel Hydrotreating (DHT), Naphtha Hydrotreating (NHT), dan RFCC NHT. Teknologi ini bahkan berfungsi mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar diesel dan gasoline.
Selain itu, Sulphur Recovery Unit (SRU) mengolah gas asam yang mengandung hidrogen sulfida (H₂S) menjadi sulfur elemental dengan kemurnian 99 persen. Penerapan teknologi De-NOx dan scrubber untuk mengurangi NOx dan SOx pada gas buang. Dengan demikian, emisi karbon pun berkurang.
“Upaya mitigasi dan dekarbonisasi yang kami terapkan terbukti menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 30 persen,” tambah Nailul.
KOMITMEN PRINSIP ESG
Selain berfokus pada efisiensi energi, PT KPB juga berkomitmen pada prinsip ESG. VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah bagian dari strategi utama perusahaan.
“Penghargaan ini memperkuat posisi PT KPB sebagai pelaku industri energi yang mengedepankan prinsip ESG,” ungkap Asep.
Sebelumnya, PT KPB juga telah menerima penghargaan lainnya. Termasuk Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori “Aksi Bersih-bersih Serentak di Lantai Terbanyak oleh Pekerja Fasilitas Produksi Migas”. PT KPB juga meraih Asia Pacific Petchem Deal of the Year, The Downstream Energy Project of the Year, dan Balikpapan Investment Award.
Sebagai bagian dari Pertamina Group, PT KPB terus memperkuat inisiatif dekarbonisasi dan transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060. Penyelesaian Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe akan mendukung ketahanan energi nasional. Proyek ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden RI untuk memperkuat ketahanan nasional dan kemandirian bangsa.
“Kami akan terus berinovasi dengan teknologi terbaik dan memastikan operasional Kilang Pertamina Balikpapan semakin efisien, ramah lingkungan, dan juga berkontribusi pada target net zero emission Indonesia,” tutup Asep. (*/bro2)