BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Pemerintah berhasil mendorong percepatan dialog ekonomi strategis dengan Amerika Serikat (AS) melalui pertemuan awal di Washington DC. Delegasi Indonesia bertemu langsung dengan Ambassador Jamieson Greer dan Howart Lutnick, dua pejabat tinggi AS. Mereka bertemu untuk membahas kebijakan tarif dan memperkuat kemitraan ekonomi bilateral.
Langkah cepat dan strategis ini mendapatkan sambutan positif dari Pemerintah AS. Membuahkan kesepakatan dalam pertemuan dengan perwakilan United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce AS.
Dalam rilis resmi Kemenko Perekonomian, Senin (21/4/2025), kedua negara menyepakati percepatan pembahasan isu tarif dan percepatan finalisasi kerja sama perdagangan.
Baca juga: PLN Pasok Listrik 42 MW ke Indo Tambangraya Megah
“Pihak AS telah menyepakati terkait isu kebijakan tarif dan kerja sama bilateral kedua negara. Semua akan menjadi pembahasan dan penyelesaian dalam waktu 60 hari ke depan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam dialog tersebut, Pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa inisiatif strategis guna menciptakan perdagangan yang adil dan berimbang (fair and square trade). Beberapa antaranya mencakup peningkatan pembelian energi, produk pertanian, dan EPC, serta penguatan kerja sama sektor critical minerals.
PERCEPATAN INVESTASI STRATEGIS
Pemerintah juga mengusulkan insentif dan fasilitas bagi perusahaan kedua negara, penyederhanaan prosedur impor produk AS ke Indonesia, serta percepatan investasi strategis antara Indonesia dan AS.
Selain itu, Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, sains, ekonomi digital, dan layanan keuangan. Pemerintah juga mendorong penetapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama Indonesia yang tidak bersaing langsung dengan industri dalam negeri AS.
Baca juga: Menag Ajak Jemaah Haji Doakan Palestina dan Umat Islam
Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya ketahanan rantai pasok produk strategis sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan ekonomi (economic security) kedua negara.
Selain Menko Airlangga, delegasi Indonesia dalam dialog ini juga mencakup Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, serta perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemendag, dan KBRI Washington DC. (*/bro2)