BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Melansir Antaranews.com, Kamis (16/10/2025), langkah tersebut untuk mencegah insiden keracunan dan persoalan serupa.
“Kami perketat pengawasan dan SOP. Kami juga membeli peralatan baru, seperti filter air, test kit, dan alat sterilisasi,” ujar Prabowo saat menjawab pertanyaan Pimpinan Utama Forbes Media Grup, Steve Forbes, Rabu (15/10/2025).
Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah mencegah insiden keracunan terulang kembali. Ia bahkan memastikan pemerintah terus berupaya mencapai target zero incident dalam pelaksanaan program tersebut.
“Hingga 15 Oktober 2025, terdapat 11.900 dapur MBG yang beroperasi pada berbagai daerah,” ujarnya.
Program itu telah menyalurkan makanan bergizi gratis kepada 35,4 juta anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Prabowo menyebut capaian itu hampir setara dengan tujuh kali populasi Singapura. “Kami memberi makan gratis hampir tujuh kali populasi Singapura setiap hari,” katanya.
Ia mengakui masih ada kendala dalam penerapan MBG. Beberapa insiden keracunan tercatat, namun jumlahnya relatif kecil ketimbang total distribusi makanan.
“Angkanya cukup rendah, sekitar 0,0007 persen. Tapi satu insiden pun tetap tidak bisa kita terima,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo menilai sulit mencapai kesempurnaan dalam program berskala nasional seperti MBG. Namun, pemerintah berkomitmen terus memperbaikinya.
“Dalam setiap upaya manusia, catatan sempurna tanpa kesalahan itu langka. Tapi kami bertekad mencegah insiden berulang,” ujarnya.
Isu MBG menjadi salah satu sorotan dalam dialog antara Steve Forbes dan Presiden Prabowo. (*/bro2)