BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan anggaran Rp22 miliar untuk satu titik pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Dana tersebut untuk membangun fasilitas perikanan pesisir dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) melalui pendanaan APBN.
Plt Kabid Perikanan Tangkap dan Perizinan Diskan PPU, Lomo Sabani, mengatakan anggaran sebesar itu sulit ditanggung daerah yang masih defisit. Karena itu, pemerintah daerah mengandalkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Satu titik pembangunan KNMP butuh sekitar Rp22 miliar. Biayanya besar sehingga daerah tidak mampu mengalokasikan anggaran itu,” ujar Lomo, Selasa (2/12/2025).
Pihaknya semula berencana mengusulkan delapan titik TPI. Namun ada pengalihan seluruh usulan ke program KNMP karena keterbatasan fiskal daerah.
“Awalnya ada delapan titik yang mau kita ajukan untuk TPI. Karena tidak ada anggaran daerah, semua kita arahkan masuk APBN melalui KNMP,” jelasnya.
Ia menyebut TPI Api-Api menjadi usulan pertama, kemudian menyusul titik terbaru yakni Logpon SDR, Kecamatan Waru. Usulan tambahan juga untuk wilayah Sesumpu serta beberapa kelurahan yang berbatasan dengan IKN, termasuk Pantai Lango.
“Beberapa titik sudah kita ajukan. Yang terbaru itu Logpon SDR. Semua masuk program KNMP karena peluang dukungannya terbuka,” terangnya.
Saat ini PPU belum memiliki TPI resmi. Yang ada hanya tempat pendaratan ikan tradisional milik nelayan. Titik-titik itu rencananya berkembang menjadi lokasi KNMP.
KKP BERI SINYAL POSITIF
Lomo menyebut usulan tersebut mendapat sinyal positif. Sejumlah pejabat PPU, termasuk Bupati Mudyat Noor, telah bertemu langsung dengan KKP.
“Sudah ada titik terang. Mereka sudah membuka slot itu. Kami tinggal melengkapi dokumen,” ujarnya.
Setelah dokumen lengkap, tim KKP akan meninjau lokasi untuk menentukan titik prioritas. Lomo menilai pembangunan dapat berjalan pada tahun depan jika mendapat persetujuan.
“Memungkinkan tahun depan, kalau KKP menyetujui. Target pembangunan pada 2026 dan 2027,” ungkapnya.
Program KNMP tidak hanya fokus pada TPI. Fasilitas lain mencakup tempat pendaratan ikan, pasar, cold storage atau pabrik es, sentra kuliner, hingga pengembangan wisata bahari.
“Target utamanya meningkatkan kesejahteraan nelayan,” jelas Lomo.
Selain itu, Koperasi Merah Putih setiap kelurahan dan desa menjadi pengelola fasilitas. Koperasi menjadi syarat utama dalam program KNMP yang termasuk program nasional Presiden Prabowo Subianto.
“Penerima manfaatnya para nelayan melalui Koperasi Merah Putih. Awalnya anggota koperasi yang mengelola, nanti bisa menyesuaikan,” imbuhnya. (bro2)



