PPU
Beranda / DAERAH / PPU / Komoditas Pangan Picu Inflasi PPU 0,14 Persen

Komoditas Pangan Picu Inflasi PPU 0,14 Persen

Kacang panjang menjadi salah satu pendorong utama inflasi untuk Penjam Paser Utara (PPU). BI Balikpapan menilai cuaca dan pasokan memicu kenaikan harga. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada November 2025 mencatat inflasi sebesar 0,14 persen (mtm). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi tahun kalender Januari-November 2025 mencapai 1,66 persen (ytd).

Secara tahunan, inflasi IHK PPU berada pada level 2,45 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi nasional 2,72 persen (yoy), namun sedikit lebih tinggi dari gabungan empat kota Kalimantan Timur yang sebesar 2,28 persen (yoy). Capaian inflasi itu masih berada dalam rentang sasaran nasional tahun 2025 yakni 2,5 persen ±1 persen.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,08 persen (mtm). Lima komoditas yang paling mendorong inflasi adalah tomat, kacang panjang, buncis, sawi hijau, dan emas perhiasan.

Harga tomat naik karena produksi pada sentra Jawa dan Sulawesi menurun akibat curah hujan tinggi. Kondisi cuaca yang sama mengurangi produksi kacang panjang, buncis, dan sawi hijau dari pasokan lokal, sementara permintaan tetap stabil.

Selanjutnya emas perhiasan juga meningkat seiring permintaan yang terus bertambah meski ada kenaikan harga emas dunia.

Bupati PPU Harap Asas Keadilan Pembangunan Rumah Nasional

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menilai faktor cuaca dan pasokan sangat menentukan pergerakan harga pangan pada periode tersebut.

“Curah hujan yang tinggi menekan produksi sayuran lokal dan sentra luar daerah, sehingga memicu kenaikan harga komoditas pangan bagi PPU,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

LIMA KOMODITAS SUMBANG DEFLASI

Untuk sisi lain, beberapa komoditas menahan laju inflasi daerah dengan mencatat deflasi. Lima penyumbang deflasi terbesar adalah daging ayam ras, ikan tongkol, ikan layang, beras, dan kelapa.

Harga daging ayam ras turun karena pasokan ayam beku dari Jawa dan ayam segar lokal meningkat. Ikan tongkol dan ikan layang juga mengalami penurunan harga setelah hasil tangkapan nelayan meningkat.

Penurunan harga beras karena stok yang kembali naik serta lancarnya pasokan sentra produksi dari Jawa dan Sulawesi, termasuk beras premium.

Bertemu Wamen BKKBN, Bupati PPU Bahas Program CINTA

“Sementara itu, kelapa turun harga akibat meningkatnya produksi dari petani lokal,” sebutnya.

Pergerakan harga pangan dan komoditas kebutuhan harian tersebut menunjukkan bahwa penguatan pasokan dan mitigasi risiko cuaca tetap menjadi kunci pengendalian inflasi untuk PPU sepanjang November 2025. (bro2)